Demikian disampaikan Hendra Kusumawidjaja, Direktur Pengembangan Bisnis Equine Global dalam acara bertajuk 'Avoid Failed System Implementation' di Hotel JW Marriot, Jakarta.
Masalah kegagalan implementasi sistem manajamen bisnis ini pula yang melatarbelakangi Equine Global menggelar seminar bagi para pelaku bisnis yang membutuhkan bantuan dalam mengidentifikasi dan mengembangkan kebutuhan bisnis yang tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
47% Proyek TI Gagal, Apa Sebabnya? |
Di sesi pertama seminar, Eko Indrajit selaku IT Practitioner and President Association of Higher Learning Institution in Computing and IT, mempresentasikan aspek-aspek penting yang harus diperhatikan dalam mengimplementasi sebuah sistem baru.
Selain itu dibahas kiat-kiat implementasi Governance, Risk dan Compliance terutama dalam menyikapi beberapa regulasi, seperti Peraturan Menteri BUMN No. PER-02/MBU/2013 & PBI 9/2014.
Pemaparan lebih dalam terkait IT Governance, Manajemen Resiko dan Compliance juga disampaikan langsung oleh Mohammad Mukhlis, Senior Vice President Head of Project Management Office IT Indonesia Stock Exchange (BEI), diikuti dengan paparan pengalaman implementasi sistem TI oleh Dewi Aryanti.
Hendrix Yapputro, GM PT Equine Global, juga memaparkan lebih dalam dan komprehensif semua layanan Consulting yang dimiliki oleh Equine sebagai solusi untuk menjawab kebutuhan terkait System Readiness, Master Plan TI, IT Governance, IT Risk, dan Compliance terhadap peraturan pemerintah tersebut.
Acara ini didukung oleh partner Equine Global seperti Lenovo, Blue Power Technology, dan Optima Solusindo Informatika, perusahaan-perusahaan penyedia solusi TI. Hadir juga pimpinan maupun senior dan middle manajemen dari berbagai perusahaan berlatar belakang industri jasa keuangan, telekomunikasi, distribusi/ritel, energi, dan manufaktur di Indonesia.
(rou/rou)
47% Proyek TI Gagal, Apa Sebabnya?