Dituding Ngemplang Pajak Rp 192 Triliun, CEO Apple Murka
Hide Ads

Dituding Ngemplang Pajak Rp 192 Triliun, CEO Apple Murka

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 02 Sep 2016 09:49 WIB
Foto: GettyImages/Justin Sullivan
Jakarta - CEO Apple Tim Cook tak dapat menyembunyikan rasa kesal setelah Apple dituding otoritas Uni Eropa mengemplang pajak senilai USD 14,5 miliar atau sekitar Rp 192 triliun. Ia membantah Apple mendapatkan keistimewaan sehingga selama ini membayar pajak begitu rendahnya.

Komisioner Komisi Eropa Margrethe Vestager menyatakan jika Apple melakukan kesepakatan ilegal soal pajak dengan Irlandia. Bahkan ia menuding di tahun 2014, Apple hanya membayar 0,005% dari profitnya yang mengalir ke Irlandia.

"Semua ini adalah politik sampah. Mereka mengambil angka itu entah dari mana. Di tahun Komisi Eropa mengatakan kami membayar pajak sangat rendah, kami sebenarnya membayar USD 400 juta. Kami yakin hal itu membuat kami jadi pembayar pajak terbesar di Irlandia pada tahun tersebut," geram Cook yang dikutip detikINET dari Guardian, Jumat (2/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cook menilai Irlandia dijadikan sebagai korban. Komisi Eropa sengaja menjatuhkan keputusan itu karena ingin menyamaratakan angka pajak di seluruh negara-negara anggota Uni Eropa.

"Ada kemungkinan lain, namun jelas bahwa ada keinginan untuk melakukan harmonisasi angka pajak di seluruh Eropa. Melakukan hal ini menurutku bukan pendekatan yang tepat. Harus ada diskusi publik mengenai hal itu," papar suksesor Steve Jobs tersebut.

Ia menambahkan akan senang kalau pemerintah Irlandia benar-benar akan mengajukan banding. "Kupikir kami akan bekerja sama sangat dekat karena memiliki motivasi sama. Tidak ada yang melakukan kesalahan dan kami harus bersatu. Irlandia dikorbankan dan ini tidak dapat diterima," ujar Cook.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Irlandia Michael Keenan menyatakan pihaknya berencana mengajukan banding dengan persetujuan kabinet. Namun masih ada perdebatan dari pihak yang pro dan kontra di pemerintahan Irlandia.

Vestager sendiri keukeuh dengan keputusannya bahwa Apple memiliki hutang pajak besar. Keputusannya didukung oleh beberapa negara kuat di Eropa. Menteri Keuangan Prancis Michael Sapin termasuk di antaranya. "Komisi Eropa telah melakukan pekerjaannya," sebutnya.

Menteri Ekonomi Jerman Sigmar Gabriel juga menyatakan dukungannya. Sedangkan Inggris yang sedang dalam proses keluar dari Uni Eropa memilih berada di posisi netral.

(fyk/ash)
Berita Terkait