Sebagai perbandingan, kerugian terbesar yang dialami retail online terbesar di dunia, Amazon, adalah sebesar USD 1,4 miliar. Kerugian di tahun 2000-an itu membuat CEO Amazon, Jeff Bezos memecat sampai 15% karyawan.
"Uber kehilangan uang lebih cepat dari perusahaan teknologi lain dan ini disebabkan terutama karena komponen penting dalam operasi perusahaan itu, yakni para pengemudinya," sebut Michael Nunez, kolumnis media teknologi, Gizmodo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah bocoran dokumen menyebutkan bahwa di paruh pertama 2015, Uber membayarkan USD 2,72 miliar pada pengemudinya. Sebagai perbandingan di periode yang sama, mereka hanya menghabiskan USD 72 juta untuk promosi.
Uber tentu sadar akan hal ini. Belakangan, perusahaan yang dipimpin CEO Travis Kalanick itu mulai mengambil persentase lebih besar dari pendapatan pengemudi.
Kerugian besar sepertinya tidak hanya dialami oleh Uber. Bisa dibilang, hampir semua layanan ride sharing saat ini masih dalam tahap 'bakar' duit untuk memperluas pasarnya, belum sama sekali menghasilkan laba.
(fyk/fyk)