Bank Indonesia Catat Pertumbuhan Pesat e-Money
Hide Ads

Bank Indonesia Catat Pertumbuhan Pesat e-Money

Achmad Rouzni Noor II - detikInet
Jumat, 08 Jul 2016 17:07 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Bank Indonesia mencatat jumlah alat pembayaran e-money yang beredar di masyarakat telah menunjukkan peningkatan signifikan dari 20 penerbit yang bermain di segmen ini.

Seperti dikutip detikINET dari situs Bank Indonesia, Jumat (8/7/2016), jumlah alat pembayaran uang elektronik (e-money) yang beredar hingga Mei 2016 telah mencapai 38,35 juta keping.

Pada Januari 2016, jumlah e-money yang beredar di kisaran 35,084 juta keping, di Februari naik menjadi 35,876 juta, Maret (36,813 juta), dan April (37,372 juta keping).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nilai transaksi uang elektronik pada Januari 2016 sebesar Rp 387,404 miliar, Februari 2016 (Rp 519,364 miliar), Maret 2016, (Rp 492,166 miliar), April 2016 (Rp 515,232 miliar), dan Mei 2016 (Rp 587, 052 miliar).

Sedangkan volume transaksi uang elektronik pada Januari 2016 sebanyak 41,300 juta transaksi, Februari 2016 (46,579 juta transaksi), Maret 2016 (50,700 juta transaksi), April 2016 (51,016 juta transaksi), dan Mei 2016 sebanyak 63.883 juta transaksi.

Di Indonesia, nilai transaksi e-money menunjukkan peningkatan sejak 2013. Pada 2013 total nilai transaksi e-money Rp 2,907,432 triliun, 2014 (Rp 3,319,556 triliun), dan 2015 sebesar Rp 5,283,018 triliun.

Pemain e-money di Indonesia adalah BPD DKI Jakarta, Bank Mandiri,BCA, Telkom, Telkomsel, Bank Mega, Skye Sab Indonesia, Indosat, BNI, BRI, XL Axiata, Finnet, Artajasa, CIMB Niaga, Nusa Satu Inti Artha (Doku), Smartfren Telecom, MVCOMMERCE Indonesia, dan Witami Tunai Mandiri (Truemoney). (rou/rou)