Sharp Resmi Jadi Milik Foxconn

Jakarta - Sharp akhirnya menjadi milik Foxconn. Perusahaan Jepang yang pernah meraksasa itu dilego dengan nilai jual USD 3,5 miliar atau di kisaran Rp 46,5 triliun. Foxconn yang berbasis di Taiwan pun percaya diri mampu memperbaiki kondisi Sharp.

CEO Foxconn, Terry Gou, yakin Sharp akan bangkit kembali dengan bekal teknologinya yang canggih. Ia menilai teknologi layar Sharp yang bernama IGZO (indium gallium zinc oxide) lebih superior dari layar OLED. IGZO antara lain dipakai di layar iPad.

"Semua orang membicarakan tentang OLED. Namun jika aku adalah orang teknis, aku akan lebih memilih IGZO," kata Gou dalam jumpa pers di pabrik LCD Sharp dan Foxconn di Sakai, Jepang, yang detikINET kutip dari Reuters.

Gou menyatakan 60% produksi layar Sharp di masa mendatang akan memakai IGZO, sisanya OLED. Namun Gou menyadari membangkitkan Sharp yang belakangan merugi dan tertimpa skandal keuangan bukanlah perkara mudah.

"Aku tidak akan meremehkan tantangan ini. Namun aku memiliki roadmap yang jelas di hatiku," tutur Gou. Manajemen memiliki ambisi agar Sharp menjadi pemain kunci di produk konsumer generasi baru, termasuk Internet of Things dan aplikasi rumah pintar.

Gou berjanji tidak akan melakukan PHK pada karyawan Sharp. Namun ia menggarisbawahi kalau Foxconn rutin memberhentikan sekitar 3 sampai 5% karyawannya yang dianggap berkinerja rendah, tiap tahunnya.

Sebenarnya pemerintah Jepang tak suka jika ada perusahaan besar di negaranya yang diakuisisi oleh perusahaan asing. Jadi mereka sempat menawarkan bantuan untuk Sharp melalui sebuah konsorsium.

Bentuk bantuan yang ditawarkan oleh konsorsium tersebut adalah suntikan uang tunai sebesar USD 2,6 miliar, dan lini kredit sebesar USD 1,78 miliar. Namun bantuan tersebut ditolak oleh Sharp, dan akhirnya mereka jadi perusahaan besar asal Jepang pertama yang dimiliki oleh investor asing. (fyk/rou)