Dalam RUPS, Unggul menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat oleh Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama Slamet Effendi Yusuf yang wafat pada 2 Desember 2015.
Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri BUMN dengan Nomor SK-62/MBU/03/2016 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Dewan Komisaris Perusahaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum Unggul Priyanto bergabung, INTI telah banyak bekerja sama dengan BPPT dalam hal penelitian dan pengembangan teknologi.
Di antaranya, i-Perisalah berteknologi tinggi berbasis sistem voice to text satu-satunya di Indonesia. Produk ini merupakan perangkat pengenal wicara secara otomatis berkemampuan transkripsi suara menjadi tulisan yang memberikan penghematan waktu sekitar 78% dari penyusunan risalah normal.
Produk yang telah dikomersialkan sejak 2010, tepat setelah INTI membeli lisensinya, merupakan hasil penelitian dan pengembangan BPPT. INTI kemudian mengembangkan lebih lanjut perangkat sistem ini dengan berbagai seri, mulai dari bentuk statis hingga portable, untuk dikomersialkan di pasaran.
Kedua institusi inipun bekerja sama dalam pengembangan KTP-reader dan e-Voting yang bisa diintegrasikan dalam pemilihan umum secara elektronik sehingga memudahkan dan mempercepat proses penghitungan suara akhir. Perangkat sistem ini telah diuji coba di berbagai daerah dalam pemilihan kepala desa.
Kerja sama pun berlanjut pada penelitian dan pengembangan ADS-B yang merupakan teknologi surveillance untuk mengetahui dan memonitor posisi pesawat. Alat ini dapat digunakan sebagai pengganti secondary radar pada Air Traffic Control (ATC) sehingga meningkatkan kondisi sistem pengawasan ruang udara.
Β
Kerja sama antara INTI dan BPPT ini merupakan bentuk upaya untuk memperkuat lingkup desain produk, produksi, dan pemasaran perusahaan yang membutuhkan inovasi yang berkelanjutan.
Β
Kerja sama strategis itu telah ditandatangani oleh Direktur Utama INTI Tikno Sutisna dan Kepala BPPT Unggul Priyanto sebagai wujud implementasi korporasi atas Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2007 tentang Pengalokasian Sebagian Pendapatan Badan Usaha Untuk Kegiatan Perekayasaan, Inovasi, dan Difusi Teknologi.
Β
"Pada dasarnya, teknologi yang hebat adalah ide brilian yang memiliki nilai jual, inovatif, sekaligus aplikatif. Semoga dengan adanya Pak Unggul, INTI makin berkiprah dalam pengembangan teknologi nasional," harap Tikno.
Susunan Komisaris INTI
Β
1.Β Soleman B. Ponto, jabatan terakhir Kepala Badan Intelejen Strategis (BAIS) TNI.
2.Β Nuning Sri Rejeki Wulandari, jabatan terakhir Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Jawa Barat.
3.Β Djoko Agung Harijadi, Mantan Plt Dirjen Komunikasi dan Informasi Publik di Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Staff Ahli Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya Kementerian Komunikasi dan Informatika.
4.Β Unggul Priyanto, jabatan terakhir Kepala Badan Pengkajian Penerapan Teknologi. Unggul Priyanto merupakan alumnus Teknik Kimia ITB sebelum memulai karirnya di BPPT pada 1986. Dia kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana di bidang yang sama di University of Leeds Inggris, dan meraih gelar doktor teknologi material di Kyushu University, Fukuoka, Jepang. (rou/rou)