Startup, Coba Tengok Data Sains!

Jakarta -

Di era big data sekarang ini, sosok data scientist sangat dibutuhkan untuk membantu perusahaan memenangkan persaingan bisnis. Sayangnya, banyak kalangan startup di Indonesia belum melirik hal tersebut.

Saat ditemui usai diskusi Hypergrowth Through Data Science, Senin malam (23/11/2015), pendiri sekaligus CEO Bukalapak Achmad Zaky mengatakan, kehadiran seorang data scientist sejatinya sangat penting, tapi di Indonesia belum menjadi concern. Hal ini berbeda jauh dengan startup di negara lain.

"Kenapa startup di Amerika dan Australia bagus, karena backend mereka juga bagus. Mereka menghitung semua menggunakan data," ujarnya.

Dicontohkan Zaky, Google tidak pernah melakukan survei ke pengguna. Tapi perusahaan raksasa pencarian itu mengetahui karakteristik penggunanya. Dimana semua itu berasal dari data-data yang mereka himpun. Dan dari data pula, Google melakukan sejumlah perubahan.

"Data itu fakta. Dengan data kita bisa mencari permasalahan yang benar sehingga tepat menyelesaikannya," kata Zaky.

Lebih lanjut bos Bukalapak itu mengatakan pihaknya telah menerapkan data sains sejak dua tahun lalu. Awalnya cukup sederhana, dimulai dari mengumpulkan dan menganalisa data pengunjung situsnya, kemudian berkembang ke data-data lai. Hingga kini Bukalapak punya tim khusus untuk mengelola data sainsnya.

Sejak menggunakan data sains, Zaky memberi nilai positif bagi Bukalapak. Perusahaannya dinilai mengalami perkembangan cukup signifikan.

"Tiap bulan naiknya ada 20%. Menariknya di Indonesia itu marketnya baru, jadi tumbuh. Tapi kalau kita oprek-oprek dengan data tambah, tumbuh lagi. Jadi mau startup atau perusahaan harus memanfaatkan data sains," punkasnya.

(afr/ash)