Western Digital Takkan Tendang Toshiba

Jakarta - Meski SanDisk telah diakuisisi oleh Western Digital, kemitraan mereka dengan Toshiba tak serta merta berhenti. Kerja sama dengan Toshiba akan tetap dilanjutkan dengan integrasi secara vertikal.

Kemitraan ini bisa terus belanjut karena kolaborasi antara SanDisk dan Toshiba sudah sangat mendalam, baik dalam desain maupun kemampuan pemrosesan. Terbukti selama 15 tahun, kemitraan ini bisa menyediakan pasokan chip NAND yang stabil dengan skala yang luas.

Model bisnis ini pun sudah teruji dan meluas ke pengembangan teknologi non volatile memory (NVM) seperti 3D NAND. Keduanya pun saat ini masih menyimpan sejumlah properti intelektual bersama.

Sebelumnya, selain Western Digital, nama Micron Technology juga dilaporkan berminat untuk mencaplok SanDisk. Bahkan Western Digital dan Micron Technology disebut-sebut bersaing sengit untuk mendapatkan hati SanDisk.

Micron dan Western Digital sebenarnya adalah sama-sama pembuat produk penyimpanan data, dalam bentuk yang berbeda. Micron lebih dikenal sebagai produsen flash memori, sementara Western Digital adalah pembuat hardisk tradisional, yang masih menggunakan platter.

Namun konon, Toshiba lebih merestui jika akuisisi SanDisk dilakukan oleh Western Digital ketimbang Micron. Seandainya akuisisi ini dilakukan oleh Micron, maka perusahaan itu akan semakin merajai bisnis chip NAND flash memori.

Sampai akhirnya, harapan tersebut terbukti jitu. SanDisk resmi diakuisisi WD dengan mahar USD 19 miliar atau sekitar Rp 256 triliun (USD 1 = Rp 13.500) baik dalam bentuk uang tunai maupun saham. Dalam akuisisi ini, saham SanDisk dihargai USD 86,5 per lembar saham.

"Perusahaan gabungan ini akan secara ideal diposisikan untuk menangkap peluang pertumbuhan yang diciptakan oleh industri penyimpanan yang sedang berkembang pesat," kata Steve Milligan, CEO Western Digital

"Saya gembira menyambut tim SanDisk karena kami ingin menciptakan nilai tambahan untuk semua pemangku kepentingan kami, termasuk pelanggan, pemegang saham dan karyawan kami," pungkasnya.

Steve Milligan akan terus memegang posisi sebagai CEO dari perusahaan gabungan ini, dan perusahaan ini akan tetap bermarkas di Irvine, California. Setelah penutupan, CEO Sandisk Sanjay Mehrotrabakal bergabung dengan Dewan Direksi Western Digital.

Transaksi ini diharapkan selesai pada kuartal kalender ketiga 2016. BofA Merrill Lynch dan JP Morgan bertindak sebagai penasihat keuangan Western Digital dan akan memberikan komitmen pembiayaan untuk transaksi tersebut. Credit Suisse juga bertindak sebagai penasihat keuangan dan memberikan komitmen dalam pembiayaan, dan RBC Capital Markets memberikan komitmen dalam pembiayaan. Cleary Gottlieb Steen & Hamilton LLP dan Baker & McKenzie bertindak sebagai penasihat hukum untuk Western Digital.

Sementara Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat keuangan eksklusif untuk SanDisk. Adapun Skadden, Arps, Slate, Meagher & Flom LLP bertindak sebagai penasehat hukum eksklusif untuk SanDisk.

(asj/ash)