Membuka Kekuatan Ruang Kerja Mobile

Jakarta - Era cloud computing dan mobile ditandai dengan peningkatan eksponensial jumlah pekerja yang cerdas digital, dipengaruhi tren konsumerisme TI, dan Bring Your Own (BYO) perangkat dan aplikasi.

Menurut IDC, di tahun 2014 akan terlihat realita saat tablet menggantikan laptop dalam perusahaan. Selain itu, Citrix Mobility in Business Report tahun lalu mengungkapkan bahwa hampir sepertiga dari tenaga kerja global diyakini akan memanfaatkan aplikasi mobile mereka sendiri untuk kepentingan kerja, seperti portal intranet karyawan, sinkronisasi file dan berbagi platform.

Namun 72% karyawan merasa mereka tidak memiliki teknologi yang tersedia bagi mereka untuk menyelesaikan pekerjaan ketika berada di luar kantor -- seperti VPN, akses ke aplikasi dan data -- yang memungkinkan mereka untuk berkolaborasi dimana saja, kapan saja.

Tren dan sentimen ini, kata CItrix, menunjukkan bahwa orang-orang mencari cara yang lebih sederhana, lebih cepat dan lebih efisien untuk merampungkan pekerjaan mereka, yang akhirnya menginginkan mobilitas dan pengalaman pengguna yang intuitif.

Citrix sendiri baru membuka Customer Experience Center (CEC) di Singapura, sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk memberikan organisasi di Asia Pasifik demonstrasi nyata dan menarik mengenai kemampuan penuh dan keuntungan dari mobilitas perusahaan.

Citrix CEC dirancang untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang cara komputasi virtual Citrix menciptakan cara yang lebih efisien dan hemat biaya untuk menjalankan bisnis dan memberikan layanan TI.

Solusi ruang kerja mobile memenuhi kebutuhan karyawan dengan secara aman menyediakan aplikasi, desktop, file dan layanan secara mulus ke setiap pengguna, pada perangkat apapun, melalui jaringan apapun.

Selain karyawan, mitra dan kontraktor juga dapat memiliki fleksibilitas yang sama untuk memilih bagaimana, di mana dan kapan harus menyelesaikan pekerjaan mereka, menikmati pengalaman pengguna yang konsisten. Hal ini umumnya meningkatkan produktivitas ketika karyawan mampu mempertahankan keseimbangan kehidupan dan kerja mereka.

Dari perspektif bisnis, keterbatasan teknologi mudah dihilangkan dengan memberikan karyawan informasi dan alat yang mereka butuhkan, di manapun mereka berada. Yang paling penting, kolaborasi dan alur kerja ditingkatkan, yang berdampak positif terhadap produktivitas dan penjualan.

Salah satu contohnya adalah bagian TI Kementerian Kesehatan Singapura, Integrated Health Information System (IHiS), yang baru saja mengumumkan kemitraan dengan Citrix untuk memanfaatkan virtualisasi desktop untuk meningkatkan produktivitas dan mobilitas staf layanan kesehatan publik.

Melalui virtualisasi, IHiS dalam proses menuju masa depan saat dokter dan staf akan dapat mengambil data pasien, dan memasukkan atau meninjau permintaan pengobatan pada sistem Electronic Medical Records dari komputer manapun, karena mereka bergerak di luar kantor dan rumah sakit ke lokasi lain, untuk memberikan perawatan pasien tepat waktu.

Teknologi ini juga akan memfasilitasi perawatan berbasis tim untuk hasil perawatan pasien yang lebih baik, karena staf dapat lebih mudah dan cepat berkolaborasi secara online mengenai perawatan pasien, di berbagai spesialisasi dan bahkan di antara klinik dan rumah sakit yang berbeda.

Solusi ini diyakini akan membuka jalan bagi dokter dan staf kesehatan Singapura di klinik umum dan rumah sakit untuk menggunakan perangkat elektronik lain, seperti tablet dan smartphone, untuk mengakses informasi di masa depan.

Dari sudut pandang tim TI, bisa aman memberikan desktop, aplikasi dan layanan TI dengan solusi tunggal yang terintegrasi melalui jaringan apapun, dan dari setiap lingkungan awan, menghilangkan beberapa solusi vendor untuk kasus penggunaan yang beragam.

Hal ini secara signifikan mengurangi permintaan dukungan yang rumit untuk vendor individual, merampingkan operasional TI dan mengurangi biaya TI.

Citrix menilai, organisasi yang memungkinkan ruang kerja mobile dapat meningkatkan produktivitas bisnis secara keseluruhan pada beberapa tingkat.

Oleh karena itu, dianggap penting bagi organisasi untuk memahami bagaimana teknologi virtualisasi dan awan mampu mendukung strategi mobilitas jangka panjang untuk mendapatkan keuntungan dari tren manajemen mobilitas perusahaan yang tengah menanjak.

(ash/ash)