Memang di Indonesia saat ini ada beberapa tipe brand yang menawarkan kopi di pasaran, tipe yang pertama adalah kopi yang fokus penawarannya ada pada dikonsumsi di tempat (dine-in) ini bisa ditemukan di berbagai brand-brand yang sudah ternama dan juga cafe-cafe lainnya.
Adapun tipe kedua yaitu kopi yang fokusnya lebih kepada Grab And Go, atau kopi yang biasanya tidak diminum di tempat dan pembeli langsung membawanya ke tempat masing-masing seperti kantor atau rumah. Ini yang dilakukan oleh Kopi Kenangan yang kini sudah mempunyai lebih dari 300 outlet di Indonesia.
CEO Kopi Kenangan, Edward Tirtanata mengatakan pada market kopi susu tempat Kopi Kenangan berada, ekspansi dari Kopi Kenangan bisa dibilang sangat gencar, dengan menginvasi mal-mal. Inilah yang menjadi perbedaan antara Kopi Kenangan dengan brand kopi independen lainnya, menurut Edward.
"Lalu perbedaan besar yang kedua adalah produknya itu sendiri, karena di antara brand-brand kopi susu yang lain, hanya Kopi Kenangan yang memang punya skala yang besar menggunakan mesin espresso. Mesin espressonya pun enggak tanggung-tanggung, karena menggunakan merek ternama. Ibaratnya di dunia mobil itu seperti BMW atau Mercy," ungkap Edward dikutip acara Lenovo Thinkbook CEO Talks.
Lebih lanjut, Edward dalam menjaga pasaran kopinya, Kopi Kenangan menjual kopi dengan kualitas yang baik. Walau tidak masuk di akal, namun Edward mengatakan hal itu bisa dilakukan karena biaya sewa tempat yang lebih murah dibandingkan brand-brand lainnya yang mempunyai tempat besar.
"Karena itu kenapa Kopi Kenangan itu kecil-kecil, karena kita nggak mampu bayar rental (tempat) yang gede-gede. Boro-boro ada seating, tempat aja cuman 20 m persegi. Nah makanya, kita selalu cari tempat yang 'murah-murah'," jelas Edward.
![]() |
Selain itu, ia juga memanfaatkan teknologi yang ada untuk mengembangkan bisnis kopinya tersebut. Edward menganalisa apa yang sudah dilakukan oleh unicorn founder dari Gojek dan juga Tokopedia yang dapat menarik minat masyarakat.
"Itulah mengapa gue menyadari kalau orang itu senang membeli sesuatu dari layar handphone mereka. Makanya kenapa kita sampai punya engineering team, supaya memastikan kita mempunyai teknologi yang baik dan benar. Supaya customer itu bisa lebih mudah membeli Kopi Kenangan," tambahnya.
Terkait dengan rahasia sukses Kopi Kenangan, Edward pun memberikan tips kepada para pelaku bisnis kopi untuk menghadapi tantangan dalam bisnis. Menurutnya 'Hope is not strategy', jadi jangan berharap akan terjadi sesuatu dari luar yang dapat mengembalikan keadaan usaha apabila sedang terjadi ketidakpastian.
![]() |
"Penting sekali buat pebisnis untuk cepat melakukan action merubah strategi bisnis dalam merespon kondisi yang berubah-ubah, salah satu faktor penting yaitu dengan penggunaan teknologi secara maksimal untuk dapat mengembalikan customer dan omset ke level yang lebih baik," imbuhnya.
Tidak hanya itu, Edward juga mengatakan kolaborasi menjadi hal yang penting. Tidak hanya dengan bisnis yang berada di luar lingkar industri kopi, tetapi juga bisnis yang sama. Bahkan, Edward mengakui Kopi Kenangan dengan bisnis kopi independen lainnya saling berkolaborasi satu sama lain dalam menyuplai bahan baku dan pengembangan skill pegawainya.
Sama seperti Lenovo ThinkBook yang mengenal betul kebutuhan para pengusaha dan pekerja generasi milenial dan Gen-Z akan sebuah perangkat yang mempunyai performa, keamanan, dan juga konektivitasnya dapat mendukung aktivitas yang produktif dengan desain yang modern.
Dikenal sebagai sebuah laptop bisnis, Lenovo ThinkBook adalah teman kerja terbaik untuk seorang CEO dan juga wirausahawan yang membutuhkan sebuah perangkat kelas bisnis yang dapat mendukung kinerja kerja tinggi, sistem pengamanan data yang kuat serta kecepatan pemrosesan data yang optimal.
Dari sisi performa, Lenovo ThinkBook dapat menjalankan berbagai program pendukung dengan sangat cepat. Selain itu, pengguna tidak perlu susah payah untuk mengaktifkan perangkat ini, karena terdapat fitur smart power on dengan finger print yang memudahkan untuk masuk dan mengunci perangkat. Untuk segi visual, Lenovo ThinkBook mengusung layar FHD 14 inch dengan rasio screen to body hingga 80 persen, sehingga dapat membuat penggunanya lebih fokus dalam pekerjaan karena visual yang jelas.
Lalu berbicara tentang keamanan, Lenovo ThinkBook dilengkapi dengan fitur keamanan yang komprehensif karena fitur ThinkShield yang melindungi privasi tanpa mengurangi produktivitas. Selain itu, Lenovo melengkapi produknya ini dengan sistem operasi Windows 10 dan prosesor generasi terbaru Intel Core i7 untuk menjalankan berbagai macam pekerjaan sekaligus.
Lenovo ThinkBook juga mempunyai kualitas video dan audio yang brilian, dilengkapi dengan hot keys khusus untuk menjawab dan mengakhiri conference call hanya dengan menekan satu tombol membuat Lenovo Thinkbook memudahkan penggunanya dalam berkomunikasi untuk menjalin kolaborasi dalam bekerja.
Mengenai ketangguhan perangkat, Lenovo ThinkBook telah teruji dengan metode MIL-STD-810G. Dari hasil pengujian tersebut, ditemukan laptop ini memiliki ketahanan terhadap getaran dan suhu ekstrem sehingga mampu dioperasikan di berbagai kondisi lingkungan. Sehingga sebuah guncangan atau sedikit benturan dalam perjalanan tidak menjadi masalah untuk Lenovo ThinkBook. Dari hasil uji tersebut juga dapat dipastikan laptop ini cocok untuk dipakai berpindah-pindah tempat kerja.
Terlebih pada saat kondisi bekerja jarak jauh seperti ini, sejumlah profesi seperti programmer, digital marketing, data analyst, dan pekerjaan lainnya membutuhkan kolaborasi yang solid dengan sesama staf maupun antardivisi untuk tetap mencapai target perusahaan maupun pekerjaan. Dengan menggunakan, Lenovo ThinkBook para pekerja di bidang-bidang tersebut dapat melakukan koordinasi secara virtual tanpa hambatan di mana saja.
Penasaran dengan obrolan apalagi yang disajikan di antara Budi Adiputro dan juga Edward Tirtanata? Saksikan videonya dalam acara Lenovo ThinkBook CEO Talks dalam tautan video berikut.
[Gambas:Youtube] (adv/adv)