Pada Zona A terdapat sejumlah gedung penunjang, seperti mess tenaga medis dan petugas, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang, dan power house. Di Zona B, bisa ditemukan ruang isolasi, ruang observasi, laboratorium, ruang sterilisasi, central gas medik, instalasi jenazah, landasan helicopter, dan zona utilitas.
Zona B memiliki dua bangungan gedung bertingkat yang memiliki fasilitas Intensive Care Unit (ICU) dan non ICU. Bangunan di Zona B memiliki kapasitas total 360 tempat tidur, terdiri dari 340 tempat tidur di ruang observasi dan 20 tempat tidur di ruang isolasi.
![]() |
Di sekitar fasilitas utama Zona B tersedia ruang tindakan, ruang penyimpanan mobile rontgen, ruang laboratorium, dapur, fasilitas air bersih, air limbah, drainase, penampungan sampah, dan utilitas lainnya, serta ruang alat kesehatan untuk ruang isolasi dan observasi.
Sementara itu, Zona C dibangun pada tahap berikutnya sesuai dengan kebutuhan di area cadangan lahan. Untuk menangani pasien dan kebutuhan lainnya, fasilitas isolasi dan observasi didukung 247 petugas, terdiri dari tenaga kesehatan, paramedis, dan non medis gabungan dari TNI, Polri, Pemprov Kepulauan Riau (Kepri), dan Sukarelawan.
Adapun peralatan kesehatan dan perlengkapan gizi disediakan oleh Kementerian Kesehatan RI, sedangkan fasilitas seperti ambulance (20 unit) didapatkan dari TNI AD ,TNI AU,TNI AL ,Polda Kepri Pemkot Batam dan Pemprov Kepri. Tersedia pula empat unit truk, empat unit minibus, 2.000 APD dan 5.000 masker dukungan dari Dinkes Kepri.
![]() |
Pengerjaan fasilitas isolasi dan observasi Pulau Galang dijalankan oleh kontraktor pelaksana PT
Waskita Karya dan PT Wijaya Karya, dengan konsultan manajemen konstruksi PT Virama Karya. Proyek tersebut berjalan di bawah supervisi Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kepulauan Riau, Ditjen Cipta Karya.
Untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di fasilitas isolasi dan observasi, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Ditjen SDA telah merampungkan pembangunan infrastruktur air baku dan air bersih berupa pipa transmisi dari sumber air baku di Waduk Monggak Rempang menuju Embung Camp Vietnam sepanjang 13,85 Km.
Embung Camp Vietnam juga telah diperluas dari semula 820 meter persegi menjadi 6700 meter persegi. Air sudah mengalir ke embung eksisting dengan debit sekitar 8,3 liter/detik. PUPR juga menyediakan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan kapasitas 5 liter/detik bersumber dari Waduk Monggak Rempang dan reservoir kapasitas 50 meter kubik.
Simak video "PUPR Gerak Cepat Bangun RS Darurat Untuk Penanganan COVID-19 dalam 20 Hari di Pulau Galang".
(adv/adv)