Menurut pria lulusan Harvard ini, pembukaan kantor Go-Jek di negeri Hindustan itu erat kaitannya dengan pengembangan layanannya. Pasalnya sebagian dari seluruh programmer Go-Jek ternyata adalah orang-orang India.
Di sisi lain, Chief Technology Officer (CTO) Go-Jek juga kerap menjalin komunikasi dengan developer-devoper India. Sehingga dengan didirikannya kantor Go-Jek di Bengaluru, India, pengembangan layanan ride-sharing ini diharapkan bisa lebih cepat dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari itu, tujuan Go-Jek membuka kantor di India adalah juga untuk mencari bibit-bibit baru developer. Kantor tersebut dijadikan pusat pelatihan untuk ratusan engineer Go-Jek baik dari India sendiri, maupun Indonesia. Adapun di India, Go-Jek teregistrasi sebagai GoProducts Engineering India LLC.
"Kami telah melihat bagaimana kolaborasi dan berbagi pengetahuan antara engineer kami di Indonesia dan India. Hal tersebut telah bantu mempercepat inovasi produk, data mining dan meningkatkan pengalaman konsumen di Go-Jek," kata Nadiem.
Tapi ini bukan pertama kalinya Go-Jek menjejakkan kakinya di India. Pada September 2016, Go-Jek dilaporkan telah meminang Pianta, perusahaan yang bergerak pada home healthcare. Akuisisi ini untuk memuluskan rencana Go-Jek untuk menghadirkan layanan Go-Med.
Akuisisi selanjutnya dilakukan terhadap C42 dan CodeIgnition. Akusisi tersebut ditengarai guna mengatasi masalah teknis yang kerap merundung aplikasi Go-Jek. Selain itu juga sebagai upaya untuk makin memperkuat sistem Go-Jek seiring kian banyaknya layanan yang dihadirkan.
Adapun yang paling terakhir adalah pinangannya pada Leftshift Technologies Pvt. Ltd. (yud/rou)