Mewujudkan Misi Kedaulatan dan Kemandirian Digital
Hide Ads

ID-IGF 2016

Mewujudkan Misi Kedaulatan dan Kemandirian Digital

Achmad Rouzni Noor II - detikInet
Kamis, 10 Nov 2016 15:11 WIB
Foto: detikINET/Achmad Rouzni Noor II
Jakarta - Para pemangku kepentingan internet yang tergabung dalam Indonesia Internet Governance Forum (ID-IGF) akan menggelar dialog nasional demi mewujudkan misi negara yang berdaulat dan mandiri di era digital.

ID-IGF sendiri merupakan wadah pemangku kepentingan majemuk alias multistakeholder yang bertujuan melakukan dialog dan kolaborasi yang sinergis terkait tata kelola Internet di Indonesia.

Untuk itulah pada Selasa, 15 November 2016, ID-IGF akan menyelenggarakan Dialog Nasional dengan tema: Mewujudkan Kedaulatan dan Kemandirian Digital Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dialog Nasional ID-IGF yang akan berlangsung di Auditorium BPPT, Thamrin, Jakarta tersebut merupakan yang ketiga kalinya diadakan, setelah yang pertama digelar pada November 2012 dan kedua pada 20 Agustus 2014.

"Bagi masyarakat Indonesia yang ingin berpartisipasi aktif dalam Dialog Nasional ID-IGF, silakan mendaftarkan diri terlebih dahulu melalui situs igf.id," kata Donny BU, Anggota Komite Pelaksana ID-IGF 2016 kepada detikINET, Kamis (10/11/2016).

Pendaftaran dan keikutsertaan dalam Dialog Nasional ID-IGF ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Pada situs tersebut juga tersedia susunan acara lebih lengkap dan peta lokasi acara.

Pada Dialog Nasional ID-IGF ketiga nanti, 12 sesi workshop dengan isu terkini terkait tata kelola Internet akan dapat diikuti oleh para peserta.

Keduabelas sesi tersebut terbagi atas empat keranjang bahasan, yaitu infrastruktur, hukum, sosial budaya dan ekonomi. Beberapa sub-tema yang menarik untuk diikuti semisal terkait dengan privasi online, startup digital, regulasi over-the-top, cybersecurity, perlindungan anak di Internet, hingga kedaulatan siber Indonesia.

Selain untuk memahami beragam perspektif multistakeholder (pemerintah, sektor bisnis, organisasi masyarakat sipil, akademisi dan komunitas teknis) Indonesia, hasil dari Dialog Nasional ID-IGF ini nantinya akan dapat menjadi salah satu rujukan dalam membangun tata kelola Internet Indonesia yang lebih inklusif dan demokratis.

Pun, posisi Indonesia dalam sejumlah isu Internet secara global akan dapat dipetakan. Hal ini akan menjadi masukan bagi delegasi Indonesia yang akan membawa suara dan kepentingan masyarakat Indonesia pada IGF Global, 6–9 Desember 2016, di Guadalajara, Meksiko.

IGF, baik yang berskala global, regional maupun nasional, adalah bentuk implementasi dari semangat World Summit on the Information Society (WSIS) yang dideklarasikan oleh PBB di Jenewa pada 2003 silam, untuk mendorong tata kelola Internet global yang berlandaskan pada kerjasama multistakeholder.

Indonesia telah sejak awal turut berperan aktif dalam agenda WSIS, termasuk diantaranya menjadi tuan rumah perhelatan IGF Global 2013 di Bali. Dan pada Desember 2015, organisasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperpanjang mandat IGF untuk masa 10 tahun ke depan, sebagai pilar penting dalam pencapaian agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goal/SDG).

(rou/rou)