#TwitterBlackOut, Katy Perry Ikut Tolak Presiden Trump
Hide Ads

#TwitterBlackOut, Katy Perry Ikut Tolak Presiden Trump

Achmad Rouzni Noor II - detikInet
Kamis, 10 Nov 2016 07:15 WIB
Foto: Ilustrator: Bagus S Nugroho
Jakarta - Tagar #TwitterBlackOut ramai di Twitter sebagai ungkapan kekecewaan atas terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Penyanyi Katy Perry pun ikut serta dalam aksi tersebut.

#TwitterBlackOut sendiri adalah suatu gerakan dengan mengganti foto profil pada laman Twitter menjadi hitam. Walaupun Katy Perry tidak mencuit menggunakan tagar tersebut, dia bergabung dengan gerakan tersebut dengan memposting ungkapan anti Trump serta mengganti foto profil nya menjadi hitam.

"Kita tak akan diam," tulis Katy Perry di akun Twitter pribadinya @katyperry seperti dilihat detikINET, Kamis (9/11/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menulis tulisan tersebut dalam huruf kapital, dan ditambah tagar #LoveTrumpshate. Seperti diketahui, Katy Perry merupakan salah satu pendukung Hillary Clinton.

#TwitterBlackOut, Katy Perry Ikut Tolak Presiden TrumpFoto: Screenshot Twitter @katyperry

Selain tagar #TwitterBlackOut, di Twitter juga sempat diramaikan oleh gerakan #NotMyPresident. Dua tagar itu sempat menjadi trending topic.

Salah satu pendukung Hillary yang lain yaitu Miss Universe tahun 1996, Alicia Machado juga turut mengungkapkan kekecewaannya. Dia juga sempat me-retweet cuitan Katy Perry yang bertuliskan "Perjuangkan untuk apa yang benar," dalam akun Twitter pribadinya @machadooficial. Tetapi Machado sendiri tidak 'menghitamkan' akun Twitter nya.

Tak mau ketinggalan, pengarang novel fenomenal Harry Potter, JK Rowling juga menyampaikan rasa simpatiknya atas kekalahan Hillary. Wanita asal Inggris tersebut tidak mencuit secara langsung, tetapi dia me-retweet pernyataan Hillary dalam akun Twitter pribadinya @jk_rowling yang bertuliskan "Kita lebih kuat bersama-sama dan akan maju bersama-sama. Dan anda harus takkan pernah menyesal berjuang untuk hal itu,".

Seperti diketahui, Hillary sendiri legowo dengan hasil Pemilu Amerika Serikat. Meski kalah dari Trump, Hillary tak lantas menolak hasil perhitungan suara.

"Kita harus menerima hasil ini, lalu kemudian menatap masa depan. Donald Trump akan menjadi presiden kita. Kita berutang padanya sebuah pikiran terbuka dan kesempatan untuk memimpin. Konstitusi demokrasi kita mengabadikan proses perpindahan kekuasaan yang damai," ungkap Hillary di Manhattan, New York, seperti dilansir CNN, Kamis (9/11/2016). (rou/rou)
Berita Terkait