"Perusahaan pesan instan asing di Iran harus mentransfer semua data dan aktivitas terkait dengan warga Iran ke pihak kami, untuk kelangsungan operasional mereka," kata juru bicara Dewan Tertinggi Cyberspace Iran, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (31/5/2016).
Pemerintah Iran memang dikenal ketat mengatur akses informasi warganya. Tak heran, banyak yang menyuarakan pendapat mereka di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sikap semacam ini bukan pertama kalinya ditunjukkan pemerintah Iran kepada WhatsApp. Sejak akuisisi WhatsApp pada 2014 lalu, salah satu negara di Timur Tengah ini mengeluarkan aturan yang sempat mengharamkan akses WhatsApp di wilayahnya.
Komite kriminal dan internet Iran sebagai pengagas regulasi itu mengatakan, alasan pemblokiran dilakukan karena WhatsApp yang saat ini telah dimiliki Facebook berpotensi mencuri informasi dari penggunanya yang berada di Iran. WhatsApp juga bukan satu-satunya sasaran tembak. Sebelumnya, WeChat, pesan instant asal China telah lebih dulu diblokir di Iran. (rns/ash)











































