Dari program seribu teknopreneur di 2020, Indonesia punya target menumbuhkan 200 startup berkualitas setiap tahunnya. Kalau sumbangsihnya Google cuma belasan, menurut Menkominfo Rudiantara, itu masih jauh dari target.
Itu sebabnya, kedatangan Sergey Brin, sang pendiri Google di Indonesia, coba dimanfaatkan betul olehnya untuk membahas kelanjutan program inkubator yang menjadi kesepakatannya dalam pogram Launchpad Accelerator.
"Tadi saya dan Sergey bicara soal startup, bagaimana meningkatkan peran Google dalam konteks pengembangan startup di Indonesia. Khususnya untuk inkubator. Karena Google punya program itu," kata Rudiantara tadi malam usai pertemuan di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Senin (28/12/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Targetnya kan 200 startup tiap tahun, kalau sumbangsihnya Google cuma belasan, ya itu masih jauh dari target. Saya katakan pada Sergey, tolong ditingkatkan lagi. Cuma soal angkanya itu nanti bisa dibicarakan lagi," kata menteri urusan ICT ini lebih lanjut.
Sebagaimana diketahui, pada program Launchpad Accelerator, startup lokal bisa mengikuti dan mendapatkan berbagai dukungan, mulai dari mentoring hingga pendanaan tanpa keterikatan saham.
Kemenkominfo sendiri memiliki misi untuk mengembangkan seribu startup teknologi berkualitas pada tahun 2020 melalui serangkaian acara misalnya seminar, workshop, hackathon, serta program inkubasi dan akselerasi.
"Tujuannya agar kita bisa jadi raja ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara melalui roadmap e-commerce. Targetnya USD 130 miliar di tahun 2020. Dari seribu startup ini kita harapkan bisa menghasilkan tiga startup unicorn," lanjut Rudiantara.
Keinginan menteri disambut hangat oleh Sergey. Sebab menurutnya, Google juga punya program membesarkan startup melalui akselarator yang bernama Launchpad Accelerator khusus Indonesia, Brasil, dan India.
"Saya senang berada di Indonesia, negara digital ekonomi terbesar di regional Asia. Punya 300 juta pelanggan seluler lebih. Indonesia sudah lompat ke next generation technology. Tentu saja Google akan senang hati mau membantu program digital ekonomi Indonesia," โkata Sergey.
Saat membicarakan soal digital ekonomi, Sergey juga sempat membicarakan Go-Jek. Menurut bos besar Google itu Go-Jek telah begitu fenomenal. Tak cuma di Indonesia, tapi gaungnya sudah terdengar ke mancanegara.
"Sebelum sampai di sini (kantor Kemenkominfo), saya melihat di jalan banyak hijau-hijau di jalan. Ternyata itu Go-Jek. Dengan adanya entrepreneurship seperti Go-Jek makin membuat kami tertarik untuk ikut bermain di sana (pengembangan startup lokal)," pungkas bos Google X.
(rou/rou)











































