Bagi Banyuwangi TIK merupakan infrastruktur kelima yang penting setelah jembatan, jalan, pelabuhan dan bandara. Tak heran, seperti dikatakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Banyuwangi Agus Siswanto, porsi belanja TIK terus naik sejak perencanaannya dicanangkan di 2008.
"Saat ini kurang lebih mencapai 10 miliar per tahun, sudah termausk belanja jaringan dan lain-lain. Untuk belanja bandwidth-nya saja 1,5 miliar, 200 mbps itu bisa menjangkau kecamatan-kecamatan," tuturnya saat berbicang di Kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Langkah strategis pembiayaan pemerintah selain dari APBD, private partnership juga CSR. Kita dorong ini karena gak mampu kalau hanya mengandalkan APBD kita. Itu yang dilakukan pak Bupati," sebutnya.
Berkat upaya tersebut, kawasan pedesaan Banyuwangi yang dulu tak terjangkau akses data, kini rata-rata sudah dilengkapi jaringan internet.
Setelah menyediakan 1.500 titik WiFi, Banyuwangi kini sedang menyiapkan wilayahnya menjadi kampung broadband. Sebagai juara Indonesia Digital Society Award 2014, Banyuwangi mendapat bantuan dan masuk menjadi pilot project pemerintah sebagai percontohan kabupaten dengan akses pita lebar.
"Dengan Perpres No.96 tahun 2014 itu, kita ini termasuk dari 6 Kabupaten yang menjadi contoh untuk broadband. Sudah mulai Januari 2015, target siap digunakan mudah-mudahan dua tahun ini sudah selesai," sebutnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meyakini masa depan masyarakat ditentukan oleh teknologi informasi dan pengembangan broadband.
"Pertumbuhan 10% infrastruktur broadband, akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi sebesar 0,8 persen. Manfaatnya luas untuk meningkatkan kehidupan masyarakat," katanya ditemui dalam kesempatan terpisah.
Di bawah kepemimpinannya, terdapat lima prioritas pembangunan TIK dalam desain besar yang disebutnya smart kampung, yakni meliputi e-pemerintahan, e-kesehatan, e-pendidikan, e-logistik, dan e-pengadaan.
Sebagai pemenang Indonesia Digital Soceity Award 2014 melampaui seluruh kabupaten se-Indonesia, Banyuwangi dinilai sukses menerapkan TIK untuk menunjang pelayanan publik, baik untuk kesehatan, pendidikan, ekonomi, administrasi kependudukan dan tentunya promosi pariwisata.
(rns/asj)