Tepat satu tahun kepemimpinannya, Walikota Bogor Bima Arya meresmikan Green Room. Ini adalah sebuah ruangan berisi platform pengelolaan smart city.
"Dengan ruangan ini pemangku kepentingan dapat mengerti berbagai keadaan atau kejadian yang ada di kota tersebut," kata Suhono Harso Supangkat, ketua peneliti Smart City Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dikatakan penggiat smart city di berbagai kota di Indonesia ini, operasional ruang kontrol ini akan dibangun secara bertahap sesuai dengan layanan atau aplikasi yang dikembangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi ini dapat dikombinasikan dengan data yang diperoleh dari aplikasi crowdsourcing atau media sosial yang sudah umum digunakan masyarakat.
"Smart System Platform yang dikembangkan oleh peneliti dan pengembang ITB ini dapat melakukan integrasi dan analisis kejadian yang biasa terjadi di suatu kota atau komunitas. Termasuk pemantauan kinerja dari Pegawai Negeri Sipil, maupun kinerja dari organisasi di pemerintah kota," terang Suhono lagi.
Dalam peresmian Green Room, Walikota Bima Arya mengatakan, kehadiran ruang kontrol smart city ini tak terlepas dari prestasi kota Bogor sebagai runner up pertama pada Indonesia Digital Society Award 2014.
"Hari ini memang baru tahap awal. Tetapi, ke depan Bogor Green Room ditargetkan menjadi pusat data yang terintegrasi. Saya sampaikan data sekecil apapun kalau diolah dengan baik maka akan menjadi kebijakan yang baik," kata Bima.
"Jadi, pekerjaan rumahnya adalah bagaimana menjadikan data yang ada di sini ini terhubung dengan akselerasi kebijakan di lapangan," tambahnya.
Pembangunan Smart System Platform yang dikembangkan ITB ini dibantu Telkom dan Telkomsel, baik melalui pengadaan kamera, jaringan hingga kustomisasi dan pengembangan rincinya.
Memanfaatkan konten lokal, smart system platform ini juga bisa mengintegrasikan aplikasi lokal yang dikembangkan Pemerintah Kota Bogor.
"Indonesia bisa mengembangkan smart city dengan tingkat kandungan lokal bisa di atas 50%. Sehingga mestinya smart city bisa dibangun oleh bangsanya sendiri. Tentu dengan tetap bekerja sama dengan mitra sesuai dengan kebutuhan," kata Suhono.
Ditambahkannya, program pengembangan ini masih dalam tahapan awal. Masih diperlukan kelengkapan sensor yang beragam, maupun aplikasi lain yang melingkupi kota Bogor, baik untuk fungsi kepemerintahan, warga masyarakat, maupun bisnis.
(rns/ash)