Di awal tahun 2015 ini, dari dua pameran besar Consumer Electronic Show (CES) dan pameran fotografi CPN+, kita mulai bisa melihat tren kamera baru untuk beberapa tahun ke depan.
Sepertinya kamera digital yang akan datang akan semakin dirancang untuk kebutuhan khusus. Tidak mengherankan memang, karena kamera digital yang tersedia saat ini sudah banyak sekali yang cukup bagus kualitasnya untuk berbagai jenis fotografi, tapi sedikit yang memiliki kemampuan khusus untuk memenuhi kebutuhan fotografer spesialis.
Katakanlah Canon 5DS dan 5DS R, kamera dengan resolusi 50 MP, tentunya kamera ini bukan untuk digunakan oleh fotografer pemula.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi fotografer pemula atau sekadar hobi, kemungkinan tidak akan mencetak dalam ukuran yang sangat besar. Maka itu, saya menganggap kamera ini adalah kamera yang khusus untuk profesional yang membutuhkan kamera yang dapat menangkap detail yang cukup untuk kebutuhan cetak besar.
Canon membagi 5DS menjadi dua, yaitu 5DS dan 5DS R. Yang R memiliki filter yang membatalkan efek filter AA (anti alias) sehingga hasil gambarnya lebih tajam tapi bisa memunculkan efek/pola moire dan warna yang melenceng.
5DS R dikhususkan untuk fotografi landscape yang pola-polanya organik, sedangkan Canon 5DS lebih cocok untuk foto yang potensial memunculkan efek pola moire, seperti foto fashion, produk dan arsitektur.
Lalu ada Nikon D810A, yang merupakan kamera yang lebih khusus lagi. A pada nama kamera merupakan singkatan dari Astrophotography. Kamera ini memiliki filter IR cut yang memungkinkan sensitivitas yang lebih terhadap transmisi cahaya di rentang 656nm sehingga dapat menangkap dengan baik nebula dan galaksi yang jauh yang memancarkan cahaya berwarna merah.
Warna ini sulit ditangkap dengan kamera DSLR biasa. Selain itu, D810A memiliki mode M* (M khusus) yang shutter speed-nya bisa diatur sampai 900 detik (15 menit), sedangkan kamera DSLR biasanya hanya bisa mengunakan setting shutter maksimum 30 detik.
Nikon D810A sayangnya tidak ideal untuk fotografi sehari-hari, karena filter IR Cut-nya akan membuat warna sedikit kemerahan di sebagian besar foto.
Satu lagi kamera yang cukup unik dan baru diumumkan yaitu Sigma DP0 Quattro. Kamera ini memiliki sensor Foveon tiga lapis warna dan bentuknya agak unik. Lensa kamera ini 14mm f/4 (ekuivalen dengan 21mm di format full frame) dan tidak bisa diganti-ganti seperti kamera DSLR.
Lensa ini dilengkapi dengan empat elemen FLD, dua elemen SLD, dan dua aspheric untuk meredam munculnya chromatic abberation dan meminimalisir distorsi yang biasa muncul di lensa yang sangat lebar.
Dengan kualitas sensor berukuran APS-C yang berkualitas tinggi dan digabungkan dengan lensa yang dirancang khusus, kamera ini ideal untuk fotografer arsitektur dan pemandangan.
Karena penurunan penjualan kamera digital di seluruh dunia, produsen kamera dan lensa makin melirik pasar khusus (niche). Ke depannya, kemungkinan besar akan lebih banyak muncul kamera, lensa dan aksesoris baru yang akan menjadi angin segar bagi fotografer spesialis.
Β
Mau konsultasi berbagai hal seputar fotografi? Kirim saja pertanyaan ke Klinik IT detikINET di link berikut.
Yuk, belajar fotografi, editing dan ikut tur fotografi dengan infofotografi.com.