Ya, contoh tersebut merupakan sebagian kecil dari subjek paling menarik dan fotogenik dalam dunia fotografi: baris dan deret. Posisi berjajar itu mampu membentuk pola yang khas dan menghasilkan komposisi visual yang begitu menggoda. Baik makhluk hidup atau benda mati, deretan itu seperti membuat fantasi yang sangat imajinatif dengan sendirinya.
Lantas, bagaimana merekam komposisi ciamik itu terekam dengan maksimal?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Bila jarak antar deret kosong, dapat disiasati dengan angle serong serong samping naik ke atas. Kira-kira seperti posisi matahari pukul 8 pagi. Angle ini membuat jarak antar deret menjadi tertutup. Efeknya, gambar terasa lebih padat dan kuat. Fokus cerita juga lebih terkontrol dengan seksama.
3. Memotret di tengah, di antara deret dan baris. Bila deretan membentuk visual semacam koridor, bisa dieksplorasi lebih baik lagi. Buatlah seakan deretan tersebut membentuk lorong tiga dimensi.
Contoh angle dari tengah barisan (foto atas) dan angle frontal dari atas (foto bawah). Siluet hitam di sampingnya merupakan komposisi yang ingin ditawarkan oleh fotografer. (Foto: Ari Saputra/detikINET)
4. Memotret dari depan, namun angle sedikit serong sekitar 30 hingga 45 derajat ke kiri atau ke kanan. Sehingga komposisi yang dihasilkan juga lebih padat. Selain itu, fotografer bisa bermain bokeh dan membuat 'titik tak terhingga'/infinity.
5. Tetap memperhatikan arah cahaya. Apakah cahaya dari samping, depan, atau belakang. Sebab, deretan lorong tersebut memantulkan cahaya yang membuat ilusi optik berbeda-beda. Kelebihannya, pantulan ini akan membuat reflektor alami yang membuat subjek foto lebih dinamis.
Selanjutnya tinggal berimpovisasi dan berkreatifitas saat eksekusi. Jangan lupa merencanakan hunting ke tempat yang menarik dan fotogenik. Karena foto sehebat apapun tidak bakal dihasilkan jika kamera hanya berdiam di kotak penyimpanan.
Berangkattttt....!!!
(Ari/ash)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 