Voucher Bitcoin Beredar di Bali, ATM Menyusul
Hide Ads

Voucher Bitcoin Beredar di Bali, ATM Menyusul

- detikInet
Kamis, 04 Sep 2014 12:25 WIB
Jakarta - Transaksi Bitcoin di Bali tergolong cukup tinggi karena sudah ada restoran dan hotel yang mau dibayar pakai mata uang digital ini. Bahkan kini sudah ada voucher Bitcoin yang dijual di Bali, sehingga tak perlu takut jika sewaktu-waktu kehabisan.

Pendiri sekaligus CEO Bitcoin Indonesia, Oscar Darmawan, mengatakan voucher ini seperti kartu prepaid bank yang bisa digunakan untuk bertransaksi di beberapa merchant, seperti toko perhiasan, hotel, restoran, dan lain-lain.

"Ini produk yang kami keluarkan sewaktu buka kantor di Bali. Sekarang sudah mulai banyak yang pakai," ujarnya kepada detikFinance, Kamis (4/9/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oscar menambahkan, bentuknya seperti kartu prepaid namun tidak memakai chip yang ada hanya nomor wallet alias dompet digital si pemilik Bitcoin. Voucher ini bisa diisi ulang jika sudah habis.

Cara mendapatkannya juga tidak sulit hanya perlu datang ke kantor Bitcoin Indonesia nanti langsung dibuatkan. Voucher ini juga nanti bisa diisi ulang atau dibeli di gerai ritel dan supermarket.

Selain di supermarket, pembelian Bitcoin juga bisa dilakukan melalui Automated Teller Machine (ATM) Bitcoin pertama yang akan hadir di Jalan Legian, Kuta, Bali.

Bali dipilih jadi lokasi ATM pertama ini karena peminat dan frekuensi transaksi Bitcoin di Pulau Dewata cukup tinggi, terutama para turis yang datang dari luar negeri.

"Tujuan kita juga untuk menarik lebih banyak wisatawan datang ke Bali. Karena Bitcoin ini akan tidak bisa dicuri orang, tidak seperti uang cash. Kalau turis kehabisan uang cash tinggal tukar Bitcoin saja jadi rupiah," tambahnya.

Oscar mengatakan sudah banyak wisatawan asing yang menggunakan jasa Bitcoin Indonesia yang berkantor di Jalan Legian, Kuta, mulai dari turis asal Amerika Serikat (AS), Prancis, Jerman, Rusia dan lain-lain.

Bitcoin merupakan salah satu dari banyak cryptocurrency yang beredar di dunia maya, juga salah satu yang paling beken. Beberapa negara ada yang sudah menerima Bitcoin dan merestui transaksi di beberapa perusahaan.

Namun ada beberapa negera yang menyatakan Bitcoin ilegal, salah satunya adalah Tiongkok. Pasalnya, nilai Bitcoin selalu berfluktuasi dalam rentang yang sangat lebar.

(ang/rou)
Berita Terkait