Menutup Diri, IT KPU Jadi Lebih Aman
Hide Ads

Menutup Diri, IT KPU Jadi Lebih Aman

- detikInet
Senin, 21 Jul 2014 14:08 WIB
Ilustrasi (detikfoto)
Jakarta -

Jika dibandingkan saat tahun 2004 dan 2009, sistem IT KPU di tahun 2014 tidak terlalu banyak terekspos di media dan internet. Ini sebenarnya yang harus dijaga supaya tidak banyak terbuka sistem IT-nya di publik sehingga lebih aman.

Menurut Dani Firmansyah, pakar keamanan internet dan jaringan, sudah seharusnya infrastruktur IT hanya untuk kepentingan internal dan privat, sehingga usaha untuk mencari tahu data-data yang berseliweran di jaringan KPU bisa diminimilisir dan tidak lebih mudah.

"Dari tahun 2004 dan 2009 yang saya lihat KPU punya tantangan yang sama untuk mengamankan jaringannya dan dari tahun 2009 KPU sudah membuka diri menerima masukan dari banyak pihak," kata Dani yang pernah berhasil membobol situs KPU pada tahun 2004 silam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan waktu itu juga sudah banyak volunter underground yang membantu karena kita juga pernah dikontak dan berkoordinasi dengan KPU untuk pengamanan sistem IT KPU di tahun 2009," lanjutnya.

Pilihan menggunakan perhitungan suara manual/semi manual menurut Dani untuk sekarang juga lebih baik dan tepat karena kondisi infrastruktur IT di Indonesia terutama di daerah juga belum optimal dan masih banyak kendala jika dipaksakan untuk seluruhnya berbasis IT.

"Saya pribadi tidak merasa khawatir karena dari berbagai pihak juga sudah banyak berdiskusi dengan KPU termasuk para profesional hacker yang secara sukarela juga membantu memberikan advice ke KPU mengenai risiko dan antisipasinya," paparnya.

Tim IT KPU yang mengawal Pileg dan Pilpres 2014 memang mendapat sokongan bantuan dari relawan yang berasal dari berbagai kalangan. Ada yang berasal dari komunitas Open Source, ISP (Internet Service Provider), kalangan kampus, hingga kepolisian.

(ash/fyk)
Berita Terkait