Takut Pengaruh Buruk Asing, Desa di Perbatasan 'Dipagari' Teknologi
Hide Ads

Takut Pengaruh Buruk Asing, Desa di Perbatasan 'Dipagari' Teknologi

- detikInet
Kamis, 06 Des 2012 07:54 WIB
Freddy Tulung saat meninjau Desa Informasi di Papua (eno/detikinet)
Boven Digoel, Papua - Untuk menghindari pengaruh buruk yang mungkin ditimbulkan oleh negara lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bertekad untuk memperbanyak desa informasi di pelosok tanah air.

Desa informasi memang salah satu program Kominfo yang mulai dilaksanakan sejak 2009. Tercatat, sepanjang 2012 ada sekitar 120 desa terpencil yang sudah memiliki komunikasi telepon, radio dan internet.

"Dengan teknologi, masyarakat terpencil diharapkan bisa mendapatkan banyak informasi," kata Dirjen Informasi dan Keterbukaan Publik, Freddy Tulung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun di luar itu desa informasi juga dibentuk sebagai pertahanan bangsa. Terutama dari informasi menyesatkan di negara tetangga yang biasanya didengar oleh masyarakat tanah air di wilayah perbatasan.

"Desa informasi juga menciptakan pertahanan sosial, ekonomi dan politik," tambah Freddy, saat meresmikan Desa Informasi di Desa Sohokanggo, Distrik Mandobo, Kabupaten Boven Digoel, Papua.

Seperti diketahui bahwa Kabupaten Boven Digoel merupakan wilayah perbatasan Indonesia dengan Papua New Guini. Konon, banyak intervensi sinyal dari negara tetangga yang cukup menggangu di sini. Dengan adanya desa informasi semua ancaman tersebut diharapkan bisa teratasi.

(eno/tyo)

Berita Terkait