Ancaman ini pun tak hanya menyasar perusahaan besar, kalangan usaha kecil dan menengah (UKM) juga bisa menjadi korban jika mereka tak bersiap diri. Khusus untuk UKM, diimbau tak ada salahnya jika mulai melirik teknologi awan.
Teknologi yang dimaksud tentu saja virtualisasi dan cloud computing yang belakangan lagi booming. Menurut Symantec, virtualisasi tengah menjadi suatu tren tersendiri di kalangan UKM, dengan 34% di antaranya tengah mengimplementasikan atau telah mendapatkan keuntungan dari virtualisasi server.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kasus komputasi awan pribadi, 37% melaporkan bahwa kesiagaan bencana mempengaruhi keputusan mereka, sama dengan 34% yang mengatakan bahwa hal ini mempengaruhi komitmen mereka terhadap pengadopsian komputasi awan publik dan virtualisasi server.
Dari survei yang dihimpun oleh Symantec tersebut, menunjukkan bahwa betapa pentingnya inovasi untuk menghadapi tantangan tersebut. Symantec selaku penyedia layanan keamanan merekomendasikan pelaksanaan sejumlah hal untuk itu, yakni memulai perencanaan kesiagaan, pengimplementasian teknologi strategis, melindungi informasi, serta melakukan review dan uji kesiagaan bencana.
"Kehilangan data adalah risiko keamanan terbesar, selain ancaman-ancaman lain yang common seperti virus. Jika dibandingkan dengan negara lain secara global, kondisi ancaman di Indonesia merepresentasikan keadaan yang hampir sama. Indonesia itu emerging, IT juga sudah cukup berkembang pesat," ujar Fransiskus Andi Indromojo selaku Technical Consultant Symantec.
"Semakin lama lingkungannya, semakin sama threat yang dialami, tapi caranya yang berbeda. Namun intinya, risikonya sama," imbuhnya, saat temu media di Jakarta, Selasa (7/8/2012).
(sha/ash)