Digerogoti OTT, Operator Harus Pandai Kelola Bandwidth
Hide Ads

Digerogoti OTT, Operator Harus Pandai Kelola Bandwidth

- detikInet
Rabu, 14 Mar 2012 19:01 WIB
Ilustrasi (Ist.)
Jakarta - Tumbuh pesatnya layanan over the top (OTT) seperti Google, Facebook, dan sejenisnya, adalah salah satu gambaran bagaimana operator mengalami peningkatan kebutuhan bandwidth sehingga diperlukan investasi untuk pengembangan jaringannya.

"Tetapi kenyataannya pendapatan operator tetap menurun, karena harus dibagi dengan penyedia layanan OTT tersebut. Ini terjadi karena pipa jaringan operator hanya jadi dumb pipe saja," papar Deputy Director Customer Solution and Sales Support Division Huawei Tech Investment Dani K Ristandi, di Jakarta, Rabu (14/3/2012).

Menurutnya akan terjadi pergeseran tren dimana dari sebelumnya suara menjadi andalan maka data akan sebagai lumbung pendapatan utama. Kondisi itu diperkirakan akan mengalami titik puncak di tahun 2020 mendatang. Hal itu ditandai dengan adanya 5,5 miliar pengguna mobile broadband dan 1,5 pemakai fixed broadband di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini ada ancaman terbesar dari operator dimana trafik naik secara eksponensial, tetapi omset yang didapat tidak sebanding dengan investasi," katanya.

Menurutnya, saat ini hampir 50% dari investasi operator dihabiskan untuk membangun jaringan broadband, dimana akses ini menguasai 80% trafik, tetapi keuntungan yang didapat hanya 14%.

"Di satu sisi operator harus membangun jaringan broadband karena dorongan pemerintah dan masyarakat, ketersediaan perangkat, dan tren cloud computing, serta semakin maraknya pengembang aplikasi dan kompetisi. Namun, di sisi lain, ancaman sebagai penghantar data alias dumb pipe semakin nyata yang harus dihindari," jelasnya.

Disarankannya, operator mengadopsi model inovasi single dan smart untuk menghindari situasi dumb pipe tersebut.

Konsep dari single network yang ditawarkan adalah jaringan operator bisa menjalankan semua pengembangan teknologi melalui sistem tunggal dan mampu mengantisipasi kemajuan inovasi hingga 10 tahun ke depan.

Sementara untuk Smart network adalah kemampuan mengelola jaringan merujuk kepada penggunaan pelanggan.

"Inovasi yang kami kembangkan itu memungkinkan operator menawarkan paket data sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Ini sangat bagus untuk pengelolaan bandwitdh," katanya.

(rou/ash)
Berita Terkait