"Kalau secara volume keseluruhan, revenue terbesar yang kami dapat berasal dari BlackBerry, baru Android dan kemudian iPhone," kata Handono Warih, GM Mobile Data Service Channel Development XL, di acara Ngopi Bareng detikINET.
Namun dari sisi pendapatan rata-rata per pelanggan atau ARPU, posisinya berbeda. Warih menyatakan pengguna iPhone menghabiskan dana yang lebih besar, baru kemudian diikuti oleh BlackBerry.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau di luar negeri misalnya Vodafone, mereka bisa menjual sekaligus mengontrol handset," kata Warih.
Hal tersebut dipandang sebagai tantangan tersendiri bagi operator di Indonesia jika mau melakukan pola yang sama. Sebab karena belum terbiasa, maka distribusi handset akan menjadi tantangan yang besar.
"Ngopi Bareng detikINET adalah diskusi santai bulanan yang diadakan detikINET. Acara kali ini didukung oleh Anomali Coffee & Internet Sehat"
(fyk/eno)