detikcom menemui Erik di Basekamp Go Jek di kawasan Taman Amir Hamsah, Jl Taman Matraman Timur, Pegangsaan, Jakarta Pusat, Selasa (11/7/2017). Dirinya yang baru saja kembali setelah mengirimkan Go Food menceritakan kejadian order fiktif yang dialamatkan ke Julianto Sudrajat, pada Rabu (5/7) lalu.
"Iya dapat orderan itu, dulu yang mesen sih atas namanya Julianto tapi ditelepon cewek. Saya kira temennya Julianto, soalnya kalau cewek kok namanya Julianto? Saya konfirmasi dia bilang 'jangan telepon, saya lagi sibuk itu pesanan sesuai aplikasi antar ke lantai 5 bank Danamon, cari aja yang namanya Julianto'," cerita Erik kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pesenannya sate khas senayan ada 2 porsi, total belanjaan saya Rp 232.500. Karena pas confirm bener jadi langsung diantar," lanjutnya.
Namun apa daya, kekecewaan justru didapatnya ketika sampai di alamat yang tertera di Bank Danamon Matraman, Jakarta Timur. Bukan Julianto yang ditemuinya tetapi pihak sekurity bank yang memberi tahu kalau pesanan yang diterimanya merupakan order fiktif.
"Julianto saya enggak ketemu, malah kata sekuriti bilang, 'kirim ke mana, Mas? Ke Julianto yah lantai 5?', 'Kok tahu?' saya bilang, kata security 'Mas orang kelima', dia bilang. Wah, sudah saya drop," sambung Erik.
"'Maksudnya gimana?' saya tanya. Ternyata sebelumnya saya Go Jek juga udah banyak yang datang malahan ada yang sampe (bayar pesanan) Rp 600 ribu," imbuhnya.
Dirinya makin mengetahui kalau order Go Food yang diterimanya fiktif ketika staf dan karyawan bank Danamon menghampirinya. Ketika itu dia terduduk lemas memikirkan uang yang dia keluarkan untuk pesanan fiktif itu.
"Staf Danamon ternyata sudah tahu kalau Julianto ini 'dibom' order fiktif gitu, jadi terus-terusan Go Jek pada dateng padahal dia enggak pesen. Makin tahu kalau ini fiktif pas karyawan Bank Danamon yang cewek pada kepo nanya segala macam, saya enggak perlu jelasin banyak juga sudah pada tahu," jelasnya.
Menurutnya, para karyawan Bank Danamon sempat memberikan bantuan kepadanya untuk menawarkan makanan yang telah dipesannya pada staf yang lain. Meski demikian, hingga akhirnya ia pasrah dan membawa pulang makanan yang telah dipesannya.
"Mereka juga coba bantu saya difotoin, struk sama makanannya terus ditawar-tawarin ke yang lain ternyata enggak laku. Ya sudah amsyong kita bawa pulang, makan enak sekali-kali," pungkasnya. (adf/fyk)