Kepada detikINET, Bupati Lampung Timur, Chusnunia Chalim, mengatakan jika sudah banyak masyarakatnya di Lampung Timur yang aktif menggunakan media sosial. Hanya saja, rata-rata penggunanya adalah generasi milenial yang terdiri dari pelajar SMP dan SMA.
Maka dari itu, digelar pelatihan untuk mengakomodir penggunaan medsos di kalangan remaja di Lampung Timur agar baik dan benar, serta tentunya bertanggung jawab. "Saya punya ide mengumpulkan anak-anak muda, di rentang SMP dan SMA, dan mengadakan pelatihan media sosial. Media sosial yang sehat lah," ujar Chusnunia saat ditemui saat mengunjungi kantor Detikcom pekan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Lampung Timur ini ada program yang namanya Jurnalisme Warga. Nah, nantinya anggota di Jurnalisme Warga ini akan diminta untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada anak-anak SMA dan SMP itu," kata wanita kelahiran Lampung Timur, 12 Juli 1982 silam itu.
Adapun ide pelatihan media sosial ini bermula dari kasus Jeglongan Sewu yang menjadi viral di media sosial beberapa waktu lalu. Kala itu ada jalan di Lampung Timur yang rusak parah sehingga kerap memakan korban orang yang melintasinya.
Karena merasa kesal dengan jalanan yang tak kunjung diperbaiki, masyarakat khususnya remaja akhirnya memiliki ide kreatif untuk memfoto kondisi jalanan yang rusak dan diposting di media sosial dengan nada satir.
"Sebenarnya jalan itu jalan provinsi. Tapi kalau dibilang parah, masih banyak juga yang lebih parah. Nah, jalan itu difoto dan diposting jadilah viral di media sosial," ujarnya.
Dengana adanya pelatihan ini, Chusnunia berharap pengguna media sosial yang rata-rata kalangan remaja itu bisa memposting konten yang bijak dan tidak bernada satir seperti Jeglongan Sewu kemarin. (mag/rns)