Berdasarkan laporan dari lembaga riset Counterpoint Research, iPhone tidak lagi menduduki posisi pertama di pasar China. Sebab penjualan iPhone di tahun 2016 lalu tidak lagi menggembirakan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Sepanjang tahun lalu, iPhone 6S hanya terjual 12 juta unit saja. Dengan penjualan tersebut, ponsel penerus iPhone 6 itu hanya menguasai 2% pangsa pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Counterpoint menilai penurunan yang dialami oleh Apple bukan disebabkan perekonomian China yang agak lesu sehingga berimbas ke penjualan ponsel. Malah sebaliknya, kondisi pasar ponsel di Negeri Panda itu mengalami peningkatan meski tidak begitu besar.
Selama 2016, pasar ponsel China mengalami pertumbuhan sebesar 6% dari tahun sebelumnya. Total ponsel yang dikapalkan mencapai 465 juta unit.
Oppo yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan dengan pertumbuhan mencapai 109%. Diikuti Vivo dengan pertumbuhan 78% dan Huawei 21%.
Apple sendiri mengalami penurunan sebesar 21% dari tahun sebelumnya. Lalu dibelakangnya ada Xiaomi dengan penurunan 22%.
Menurut Counterpoint, penyebab penurunan Apple lebih disebabkan oleh minimnya fitur. Banyak ponsel dari kompetitor menawarkan fitur baru yang tidak dimiliki oleh iPhone, contohnya pengisian cepat, layar OLED dan kapasitas baterai yang lebih besar.
Namun demikian kondisi ini diprediksi tidak akan lama. Sebab kehadiran iPhone 8 diyakini akan menjadi titik balik Apple. Dengan mengusung tampilan dan fitur baru berpotensi membuat raksasa teknologi yang didirikan Steve Jobs itu akan kembali jadi penguasa ponsel di China.
"Bila iPhone 8 benar mengusung OLED seperti yang dikabarkan, itu akan sangat positif. Saya pikir model berikutnya akan menjadi kunci untuk Apple," kata Neil Shah, Direktur Riset Counterpoint seperti dilansir dari CNBC, Minggu (29/1/2017).
(afr/fyk)