Di Balik Perkembangan Jaringan 5G yang Masih Begitu-begitu Saja

Standar telekomunikasi generasi kelima atau 5G dengan kecepatan yang tinggi, telah sekitar 2 tahun meluncur di Indonesia. Tapi di negara ini dan juga ternyata di beberapa negara lain, jaringan 5G seakan tidak mengalami banyak perkembangan.

"Kita tahu Indonesia mengadopsi 5G tahun 2021, sudah 2 tahun. Secara global 2019 akhir, sudah 5 tahun. Kita tahu tidak semua negara mudah menggelar 5G, banyak hambatan dan tantangan," cetus Sigit Puspito Wigati Jarot, Ketua Mastel (Masyarakat Telekomunikasi Indonesia) di Huawei Media Camp 2023 yang digelar di Sumba.

Beberapa pakar menyebut implementasi 5G saat ini ternyata tidak sebaik yang dijanjikan. Bahkan ada kasus kecepatannya malah menurun dan justru jaringan 6G mulai banyak dibahas, yang mungkin akan diimplementasikan sekitar tahun 2030. Di Indonesia, coverage 5G pun masih tergolong rendah.

"Di Indonesia pun sama, 2 tahun memulai 5G sekarang masih begitu-begitu saja. Maka di tahun 2024 ini kita akan melihat sejauh mana penetrasi 5G akan lebih luas," lanjutnya.

Memang di sisi lain, demand dari masyarakat di Indonesia untuk jaringan 5G dinilai belum begitu besar. "Maka perusahaan seperti Huawei dan operator butuh meng-create demand, di mana ada kebutuhan dari masyarakat (terhadap jaringan 5G)," tambah dia.

Contoh manfaat penggunaan teknologi 5G yang digembar-gemborkan pun belum semuanya bisa terealisasikan. Sigit memprediksi bahwa tahun depan di 2024, perkembangan 5G masih akan tetap berjalan meskipun tidak akan naik signifikan secara tiba-tiba.

Pada tahun depan, pemerintah kemungkinan akan membuka lelang frekuensi 700 MHz dan 26 GHz, meskipun idealnya untuk penggelaran 5G adalah di frekuensi mid, yaitu 2,6 GHz dan 3,5 Ghz. Di sisi lain, saat ini industri telekomunikasi juga sedang menghadapi tekanan. Maka 5G sebenarnya bisa menjadi salah satu jalan keluar.

Jika terus mengandalkan jaringan 4G, maka pertumbuhan bisnis operator berpotensi terhambat. "Kalau stick dengan 4G tidak akan cukup lagi, satu-satunya jalan adalah dengan 5G," kata Sigit.