XL Axiata berniat untuk mematikan jaringan 2G seiring dengan makin menipisnya penggunanya. Bagaimana dengan Telkomsel dan Indosat Ooreodo Hutchison?
Berbeda dengan dimatikannya jaringan 3G yang diinstruksikan langsung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), XL Axiata menyebutkan proses penghentiannya akan dilakukan secara alami.
Selain XL Axiata, ada Telkomsel dan Indosat Ooredoo Hutchison yang memiliki pelanggan 2G.
Baca juga: Selamat Tinggal Jaringan 2G! |
Vice President Corporate Communications Telkomsel, Saki H. Barmono mengatakan, hingga periode semester I-2023 Telkomsel telah menggelar lebih dari 228 ribu base transceiver station (BTS) yang didukung lebih dari 178 ribu BTS 4G dan 420 BTS 5G.
Keberadaan infrastruktur telekomunikasi tersebut turut mendukung kehadiran layanan Telkomsel di lebih dari 96% wilayah populasi Indonesia.
"Saat ini Telkomsel masih menggelar jaringan 2G, seiring dengan masih adanya kebutuhan masyarakat untuk akses telepon (voice) dan SMS, serta sebagian kecil pelaku lintas industri yang masih menggunakan perangkat Machine-to-Machine (M2M) yang belum sepenuhnya beralih ke perangkat 4G, dan masih mangandalkan jaringan 2G," tutur Saki dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (4/8/2023).
Untuk itu, kata Saki, dalam jangka pendek ini mereka belum berencana mengalihkan pemanfaatan jaringan 2G tersebut.
"Kami masih terus melakukan pemantauan dan mengevaluasi pergerakan penggunaan layanan 2G secara terukur, menyesuaikan revelansi pertumbuhan pemanfaatannya dengan perkembangan teknologi di ekosistem industri telekomunikasi secara menyeluruh," ungkapnya.
Adapun Steve Saerang selaku SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison mengatakan, pihaknya masih memiliki pelanggan yang membutuhkan layanan telepon dasar yang dilayani oleh BTS 2G.
"Seiring semakin tingginya kebutuhan digital masyarakat Indonesia, kami mendorong pemanfaatan layanan 4G yang akan memberikan pengalaman internet yang jauh lebih baik," imbuh Steve.
"Kami terus fokus memperluas jangkauan jaringan serta meningkatkan pengalaman digital pelanggan, sambil memastikan kebutuhan telepon dasar tetap terlayani dengan baik," ucapnya memambahkan.
Simak Video "Video: Spektrum 7,5 MHz Harus Dikembalikan ke Negara Setelah XL Axiata-Smartfren Merger"
(agt/fyk)