Berselancar di dunia maya menggunakan smartphone sudah menjadi aktivitas setiap waktu yang tak terhindarkan di era modern saat ini. Tak sedikit tampilan iklan menggiurkan yang menggoda untuk mengunjunginya, tapi jangan klik sembarangan karena berbagai risiko akan kalian hadapi.
Pesatnya pengguna internet membuat iklan di website, media sosial, atau platform digital lainnya menjadi tumbuh subur. Akan tetapi ada ancaman siber yang mengintai karena pelaku kejahatan memanfaatkan momen tersebut pakai iklan berbahaya.
Adalah malvertising atau malware advertising yang merupakan bentuk kejahatan siber menggunakan iklan online yang tampak sah, namun dibaliknya ada malware yang bisa langsung menjangkit smartphone korban tanpa disadari.
Sebagaimana dikutip dari CyberHub Indonesia, berikut cara kerja malvertising dan dampak yang dialami korban.
Cara Kerja Malvertising
Untuk memahami cara kerja malvertising, ini penjelasan mendalam mengenai prosesnya dari awal hingga akhir:
1. Penyiaran Melalui Jaringan Periklanan
Setelah kode berbahaya disisipkan ke dalam iklan, para penjahat siber berupaya menyebarkan iklan tersebut melalui jaringan periklanan. Mereka dapat menggunakan berbagai metode, termasuk membuat akun palsu atau menyusupkan iklan langsung ke jaringan periklanan tanpa sepengetahuan pihak terkait.
2. Penyisipan Iklan Berbahaya di Situs Web
Setelah berhasil disebarkan, iklan berbahaya akan muncul di berbagai situs web mitra jaringan periklanan. Ini dapat meliputi situs web populer, portal berita, forum online, blog, atau bahkan situs pribadi. Ketika pengguna mengunjungi situs tersebut, iklan berbahaya akan ditampilkan bersama iklan lainnya.
3. Pengalihan ke Situs Web Berbahaya
Saat pengguna mengklik iklan tersebut, mereka akan diarahkan ke situs web yang mengandung malware atau penipuan. Situs ini sering kali dirancang agar sulit dikenali sebagai berbahaya oleh pengguna yang tidak waspada, seringkali menyamar sebagai situs yang sah.
4. Penyebaran Malware atau Serangan Phishing
Ketika berada di situs web berbahaya, pengguna rentan terhadap berbagai serangan, seperti pengunduhan otomatis malware atau penipuan phishing yang meminta informasi pribadi. Dalam beberapa kasus, malvertising dapat mengeksploitasi kerentanan perangkat tanpa interaksi pengguna, seperti dalam serangan drive-by-download.
5. Siklus Berulang
Setelah serangan malvertising berhasil, penjahat siber cenderung mengulangi siklus tersebut dengan menciptakan iklan baru atau mengubah taktik untuk menghindari deteksi.
Dampak Malvertising
Malvertising memiliki konsekuensi yang signifikan dan merugikan bagi individu, perusahaan, serta ekosistem internet secara keseluruhan. Beberapa dampak ini meliputi:
- Kerugian Finansial
- Pencurian Identitas
- Gangguan pada Produktivitas
- Kerugian Reputasi
- Penurunan Trafik Situs Web
- Menurunkan Kepercayaan pada Iklan Online
- Ancaman terhadap Ekosistem Internet
- Peningkatan Regulasi dan Perlindungan Data
Cara Melindungi Diri
Untuk melindungi diri dari malvertising memerlukan kesadaran, tindakan preventif, serta penggunaan alat keamanan yang tepat. Beberapa langkah yang dapat diambil dari serangan malvertising, yaitu:
- Instal dan Perbarui Perangkat Lunak Keamanan
- Perbarui Sistem Operasi dan Aplikasi Secara Berkala
- Aktifkan Adblocker
- Perhatikan Tanda-tanda Malvertising
- Periksa URL Secara Manual
- Gunakan Mode Navigasi Aman
- Aktifkan Firewall dan Pengaturan Keamanan Tingkat Tinggi
- Perhatikan Pemberitahuan Keamanan
- Laporkan Malvertising
Simak Video "Video: Staf Prabowo Bisa Ketipu Love Scam, Data Kepresidenan Aman?"
(agt/agt)