Pembunuhan Mahasiswa UI dan Fenomena Anak Muda Doyan Pinjol

Tim - detikInet
Selasa, 08 Agu 2023 06:15 WIB
Foto: AAB yang diduga membunuh mahasiswa UI (Kurniawan-detikcom)
Jakarta -

Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Altafasalya Ardnika Basya (23) tega membunuh juniornya sendiri, Muhammad Naufal Zidan (19). Altaf mengaku terjerat pinjaman online atau pinjol sehingga berkeinginan menguasai harta milik Naufal.

"Saya tidak ada masalah dengan korban, tidak ada dendam. Karena saya sudah putus asa juga. Rencana baru muncul pas saya ngantar pulang di hari Rabu sebelum kejadian," kata Altaf saat konferensi pers di Mapolresta Depok, Jalan Margonda Raya, Depok, Sabtu (5/8/2023).

Altaf mengaku sudah coba menyelesaikan permasalahan pinjol, tapi nihil. "Saya sudah hopeless, Pak. Saya udah nggak nemu jalan yang terang untuk menyelesaikan masalah saya sendiri. Saya coba berbagai cara, terakhir ini," ujar Altaf yang mengincar Naufal karena menganggap isi ATM dan harta benda korban bisa melunasi utang pinjolnya.

Menanggapi kejadian ini, Alfons Tanujaya selaku pakar keamanan dari Vaksincom menilai belakangan ini pinjol di Indonesia ramai dipakai anak muda, termasuk yang berpendidikan. "Umumnya sudah tahu persis bagaimana cara kerjanya pinjol dan banyak yang mengeksploitasi pinjol," cetusnya kepada detikINET, Senin (7/8/2023).

"Jadi kasusnya bukan mereka kepepet seperti masyarakat kecil yang tidak ada jalan keluar terpaksa memilih pinjol. Kalau ini mereka umumnya sadar akan risiko dan konsekuensinya. Tetapi tetap melakukan hal ini," tambah Alfons.

Menurut pendiri Vaksincom ini, banyak yang menggunakan identitas palsu atau identitas orang lain untuk melakukan peminjaman ke pinjol, lalu malah ngemplang. "Itu harusnya dilakukan oleh orang yang cukup mengerti cara kerja pinjol. Dan data kependudukan kan mudah didapatkan karena sudah banyak bocor," paparnya.

Lebih lanjut, Alfons menyebut metode meminjam dengan cara selfie bersama KTP tak sulit diakali. "Selfie dengan KTP hanya menunjukkan kalau yang selfie itu wajahnya sama dengan di KTP. Tetapi fisik KTP-nya sendiri tak bisa diverifikasi keabasahannya. Keabsahan KTP hanya di verifikasi berdasarkan foto selfi. Padahal harusnya di verifikasi chip di e-KTP-nya," jelasnya.

"Itulah kelemahan selfie KTP. Kalau kita punya data seseorang dan punya blanko KTP bodong, masukkan data asli orang itu, lalu fotonya ganti foto kita. Itu ngga bakalan bisa dideteksi palsu kalau cuma selfi / fotokopi / foto saja. Harus dari fisiknya ditempelkan ke e KTP reader," tambah Alfons.

Bagaimanapun sebisa mungkin, jangan sampai siapa pun terjerat pinjaman online. "Usahakan menghindari pinjam uang dari pinjol, khususnya pinjol ilegal. Karena mereka tidak segan menggunakan cara-cara yang melanggar hukum dalam menjalankan usahanya," pungkas Alfons.



Simak Video "Kurangi Risiko Galbay, Score Credit Masuk ke Slip Gaji?"

(fyk/afr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork