Pemerintah AS menjatuhkan hukuman terhadap lima warga China karena menjebol sistem keamanan 100 perusahaan.
Lima hacker itu menjebol 100 perusahaan tersebut termasuk perusahaan software dan game, dan mereka mencuri source code, data konsumen, serta berbagai informasi berharga lainnya, demikian dikutip detikINET dari PC Mag, Jumat (18/9/2020).
Lima hacker ini dikaitkan dengan sindikat hacker bernama APT 41, juga dikenal sebagai Barium dan Winnti. Menurut ahli keamanan siber, sindikat tersebut bekerja sebagai perpanjangan tangan pemerintah China untuk aksi spionase siber di berbagai negara.
Selain jadi perpanjangan tangan pemerintah China, APT 41 juga dikenal sering beraksi dengan tujuan finansial, alias memperkaya diri.
APT 41 adalah sindikat hacker yang bertanggung jawab atas peretasan terhadap CCleaner dan software Live Update milik Asus pada 2017 dan 2018. Dalam aksinya saat itu, mereka sukses menyusupkan malware ke ribuan pengguna PC Windows.
Nama para hacker itu terungkap dalam dokumen pengadilan yang baru diungkap oleh Kementerian Hukum AS. Dalam dakwaan yang pertama pada Agustus 2019, Zhang Haoran dan Tan Dailin, keduanya berusia 35 tahun, didakwa karena meretas enam perusahaan game dan dua di antaranya mengoperasikan servernya di AS.
Tujuan dari peretasan itu adalah untuk mencuri database perusahaan dan membuat barang virtual dalam game, yang kemudian dijual di gamer lain.