Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan roadmap tersebut tengah dikebut dibahas sehingga diharapkan kelar Oktober mendatang. Dalam pembahasannya pemerintah juga mengajak sejumlah stakeholder, yang salah satu diantaranya adalah Pengelola Nama Domain Indonesia (PANDI).
Menurut menteri yang kerap disapa Chief RA ini, pemerintah tak bisa bekerja sendiri dalam menghadapi serangan cyber. Meski menjadi tanggung jawabnya, mereka tetap membutuhkan dukungan dan masukan dari beberapa pihak.
"Kami mengajak multi stakeholder baik dari kalangan pemerintah dan swasta," ujarnya usai menyampaikan keynote di pembukaan Indonesia Cyber Security Summit di Hotel JS Luwansa, Jakarta (24/8/2015).
Pernyataan Chief RA senada dengan Dewan Pengawas Masyarakat Telematika (Mastel) Setyanto. P Santosa. Menurutnya tidak mungkin masalah ICT diselesaikan oleh pemerintah sendiri. Karena itu perlu dukungan dari semua pihak. "Mastel siap mengawal sampai terbentuknya roadmap (ketahanan cyber)," ujar Setyanto saat ditemui ditempat yang sama.
Sementara itu, Ketua Pengelola Nama Domain Indonesia (PANDI), Andi Budimansyah mengatakan dalam cyber security nggak ada istilah paling jago. Justru mesti mengajak semua orang supaya sama-sama jadi jago. "Jangan sampai cuma militer yang jago. Takutnya serangan malah masuk dari sektor lain (selain militer)," ujar Andi.
Ia pun berharap nantinya bila Badan Cyber Nasional telah terbentuk dapat mengoordinasi semua sektor.
(yud/yud)