×
Ad

AI Selesaikan Misteri yang Gagal Dipecahkan Ilmuwan selama 100 Tahun

Aisyah Kamaliah - detikInet
Kamis, 04 Des 2025 16:00 WIB
Ilustrasi AI. Foto: Getty Images/iStockphoto/metamorworks
Jakarta -

Selama lebih dari seabad, sejumlah ilmuwan brilian dunia dihadapkan dengan kesulitan menyelesaikan berbagai pertanyaan. AI kini mampu membantu menjawabnya jauh lebih cepat, meninggalkan kebuntuan.

Tonggak sejarah ini bukan sekadar kemenangan bagi teknologi. Ini adalah tanda bagaimana AI mentransformasi sains, penelitian, dan bahkan pemahaman manusia tentang alam semesta.

Melansir Medium, banyak teka-teki ilmiah telah membingungkan para peneliti selama beberapa dekade. Contohnya pola pelipatan protein yang kompleks, fenomena astronomi, hingga reaksi kimia yang tampaknya mustahil untuk dipetakan. Dalam setiap kasus, tantangan utamanya adalah kompleksitasnya.

Otak manusia, sekuat apa pun, tidak dapat menguji miliaran kombinasi atau pola dalam jangka waktu yang wajar. Nah, di sinilah AI berperan.

Alih-alih bekerja melalui metode coba-coba, AI memanfaatkan algoritma canggih, pembelajaran mendalam, dan daya komputasi yang masif untuk memindai data, mengidentifikasi pola, dan mensimulasikan solusi lebih cepat daripada yang dapat dilakukan oleh tim manusia mana pun.

Misalnya, salah satu misteri paling terkenal ialah memahami bagaimana protein melipat menjadi bentuk 3D yang kompleks. Ini makan waktu lebih dari 50 tahun bagi para ilmuwan untuk terus diliputi rasa frustrasi.

Akhirnya, model AI seperti AlphaFold dari DeepMind memecahkannya dalam hitungan hari, bahkan memberikan prediksi yang hampir sempurna yang kini merevolusi ilmu biologi dan kedokteran.

Mengapa AI Bisa Berhasil sementara Manusia Kesulitan?

Perbedaannya terletak pada pengenalan pola dan skala.

  1. Pemrosesan Data Masif: AI dapat menganalisis jutaan set data dalam hitungan detik, sesuatu yang mustahil bagi tim manusia
  2. Model Pembelajaran Mandiri: AI tidak hanya mengkalkulasi tetapi ia belajar, meningkatkan, dan mengoptimalkan setiap kali mencoba
  3. Simulasi Kompleks: Masalah yang sebelumnya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk disimulasikan oleh komputer tradisional kini dapat diselesaikan dalam hitungan jam menggunakan jaringan saraf
  4. Eksplorasi Bebas Bias: Tidak seperti manusia, yang mungkin terpaku pada satu teori, AI mempertimbangkan banyak kemungkinan secara bersamaan.

Akan tetapi, tidak semua dapat diandalkan mentah-mentah kepada AI. AI juga dapat melakukan kesalahan ketika datanya cacat atau tidak sempurna. Pandangan manusia tetap menjadi hal krusial.



Simak Video "Video: Teknologi AI Makin Canggih, Masih Bisa Bedain Mana Asli?"

(ask/ask)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork