×
Ad

Duka dari Utara Sumatera

Ramai Netizen Ajak Patungan Beli Hutan, Cegah Deforestasi Makin Parah

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 02 Des 2025 15:30 WIB
Hutan di Pulau Gag Papua Barat gundul menjadi tambang nikel. Foto: Auriga Nusantara via AP
Jakarta -

Ajakan patungan beli hutan ramai dibahas. Netizen peduli lingkungan mencari cara kolektif untuk menjaga hutan Indonesia yang terus terancam alih fungsi. Ajakan ini muncul di tengah keprihatinan atas deforestasi yang makin parah.

Banjir bandang di Sumatra yang terkait deforestasi menjadi peringatan keras dan telah memicu kesadaran yang meluas tentang dampak kerusakan lingkungan akibat penggundulan hutan. Tak heran, dalam beberapa minggu terakhir media sosial diramaikan oleh ajakan patungan membeli hutan sebagai bentuk aksi nyata menyelamatkan hutan yang tersisa.

Fenomena ini menjadi viral karena dianggap sebagai alternatif baru melindungi lingkungan, terutama ketika kebijakan dan penegakan hukum dinilai sangat lemah mencegah kerusakan hutan. Tren ini berawal dari unggahan yang mempertanyakan betapa mudahnya hutan berubah menjadi lahan perkebunan atau tambang.

"Bikin nyesek dan stres baca berita bencana Sumatra. Mungkin 10-15th lagi generasi berikutnya ga bs lihat hutan dan berbagai satwa asli Indonesia karena udah punah 😭. Bisa gak sih kita sbg WNI patungan beli hutan utk konservasi? Apa ada praktek seperti ini?," tanya seorang netizen di Thread.

Unggahan ini mendapat respons beragam, ada juga yang menginformasikan bahwa praktik semacam ini sebenarnya sudah lama ada. Lembaga nirlaba (NGO), masyarakat adat, hingga perseorangan ada yang sudah menjalankan ide ini.

"NGO ada yang beli hutan. Di Sumatera Barat ada Kalaweit. Lahan hutan mereka cukup luas untuk penangkaran siamang dan ungko. Ada juga hutan ibu Rosita di Bogor," kata pengguna Thread lain membalas postingan tersebut.

"Ngeliat donasi untuk Sumatra di Kitabisa tembus 8M, rasanya pergerakan rakyat ini gak ada yang gak mungkin kalau kita jalan bareng. Optimis bgt kita bisa patungan bebasin lahan untuk konservasi hutan bareng-bareng," kata yang lain.

Ide patungan ini muncul dari rasa frustrasi masyarakat melihat luas hutan Indonesia yang terus menyusut drastis. Bagi banyak netizen, membeli lahan berhutan dan menjaganya agar tidak dialihfungsikan adalah bentuk perlawanan terhadap deforestasi.

Selain itu, banyak yang melihat ide ini sebagai bentuk protes simbolik terhadap kerusakan lingkungan dan respons spontan atas minimnya kebijakan perlindungan hutan yang dianggap tidak efektif.

Meskipun mungkin implementasinya tidak sederhana dan akan panjang, fenomena ini menunjukkan tingginya kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat, dan publik semakin aktif mencari solusi mengurangi kerusakan hutan Indonesia.



Simak Video "Tambah Tahu: Arti Deforestasi yang Disebut Jadi Penyebab Banjir Bandang di Sumatera"

(rns/rns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork