Menyambut HUT ke-80 RI, pertahanan Indonesia semakin kuat dan modern. Yang terbaru ada sistem rudal balistik KHAN.
Bertepatan dengan momen ulang tahun negara Indonesia, memang beredar kabar soal keberadaan alutsista baru di Tanah Air. Senjata ini berupa sistem rudal balistik KHAN buatan Roketsan dari negara Turki.
Pergelaran rudal ini sampai menjadi perhatian pengamat militer di Asia Tenggara, karena memang seperti diam-diam saja tanpa publikasi. Channel News Asia memberitakan rudal balistik KHAN sudah ada di Markas Batalyon Artileri Medan ke-18 (Yonarmed 18) Tenggarong, Kalimantan Timur sejak 1 Agustus 2025.
Dilansir dari CBNC Indonesia, disebutkan kalau Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan sistem rudal balistik modern. Momen ini pun dirasakan pas karena rudal balistik ini hadir menjelang Dirgahayu ke-80 Republik Indonesia.
Seperti apa spesifikasinya? Dihimpun detikINET dari situs resmi Roketsan, Minggu (17/8/2025) inilah rinciannya:
Spesifikasi Rudal Balistik KHAN
- Produsen: Roketsan, Turki
- Panjang: 7,1 meter
- Berat: 2.500 kg
- Diameter: 610 mm
- Jarak: 80-280 km
- Tipe hulu ledak: High explosive
- Berat hulu ledak: 470 kg
- Peluncur: Truk 8x8 Multi-Barrel Rocket Launcher (MBRL)
- Kendali: Aerodynamic Control with Electromechanical Actuation System
- Bahan bakar: Composite Solid
- Akurasi: Probabilitas eror sirkular (CEP) < 10 meter
- Panduan: GPS, Global Navigation Satellite System (GLONASS) dibantu Inertial Navigation System (INS), anti-jamming, anti-spoofing
Rudal balistik KHAN diklaim terbukti dalam tempur, tahan segala cuaca dan medan, bisa dipersiapkan cepat dan akurasi tinggi. Rudal ini biasa menarget artileri, sistem pertahanan udara, radar, tempat kumpul, fasilitas logistik dan target prioritas lain milik musuh.
Dilansir dari CNA, sebagai perbandingan untuk negara ASEAN, Vietnam punya rudal balistik Scud zaman Uni Sovyet dan Hwasong-6 dari Korea Utara dengan jarak 300-600 km. Keduanya warisan Perang Dingin.
Sementara itu, Myanmar disebut punya Hwasong-5 dari Korut dan BP-12A dari China yang diintegrasikan dengan platform SY-400. Namun, tidak ada konfirmasi resmi operasionalisasi rudal ini dari Myanmar.
Simak Video "Video: Korea Selatan Beri Peringatan ke Korea Utara soal Rudal Balistik"
(fay/rns)