5 Fakta Boto, Lumba-lumba Pink yang Sering Dianggap Mitos

Rachmatunnisa - detikInet
Minggu, 07 Nov 2021 22:05 WIB
5 Fakta Boto, Lumba-lumba Pink yang Sering Dianggap Mitos. Foto: Aquaexpedition
Jakarta -

Boto, si lumba-lumba pink di perairan Amazon, adalah makhluk langka dan indah. Namun dalam budaya Amerika Selatan, masih banyak yang mencaci boto sebagai hewan mitos. Ada sejumlah fakta menarik tentang boto.

Pada kenyataannya, lumba-lumba pink adalah salah satu dari dua spesies lumba-lumba air tawar yang terancam punah yang ditemukan di lokasi serupa di seluruh lembah sungai Amazon dan Orinoco.

Makhluk dengan nama ilmiah Inia geffrensis ini berbeda dengan lumba-lumba sungai berwarna abu-abu atau tuxuci (Sotalia fluviatilis), yang lebih mirip lumba-lumba laut dengan hidung botol dan kebiasaan melompat keluar dari air.

Seperti namanya, lumba-lumba pink paling dikenali dari warnanya yang unik sehingga menjadi daya tarik besar bagi penjelajah Amazon Peru. Berikut ini 5 fakta boto, dirangkum dari Aqua Expedition.

Bisa berubah warna

Meski terkenal dengan warna tubuhnya yang pink, lumba-lumba ini lahir dengan warna abu-abu. Seiring pertambahan usia, mereka berubah menjadi pink. Lumba-lumba jantan terlihat lebih merah muda daripada lumba-lumba betina.

Warna akhir yang diperoleh dipengaruhi oleh perilaku, penempatan kapiler, pola makan, dan paparan sinar matahari. Transformasi warna boto dimulai dari sebagian besar abu-abu dengan beberapa bintik merah jambu, hingga merah jambu flamingo.

Tubuh dan otaknya terbesar di antara lumba-lumba air tawar

Lumba-lumba pink Amazon adalah yang terbesar dan terpintar dari lima spesies air tawar. Lumba-lumba dewasa dapat tumbuh hingga 2,7 meter, beratnya mencapai 181 kilogram, dan hidup hingga usia 30 tahun. Makanan mereka adalah yang paling beragam, terutama selama musim hujan, terdiri dari lebih dari 53 spesies, termasuk piranha.

Mereka juga memiliki otak yang luar biasa besar, dengan kapasitas otak 40% lebih banyak daripada manusia. Meski dikenal sebagai makhluk pemalu, mereka sangat tertarik pada orang-orang, bermain dengan anak-anak, tanpa menunjukkan perilaku agresif. Mereka juga berkomunikasi menggunakan sonar frekuensi tinggi untuk membangun echogram tiga dimensi dari dunia sungai mereka yang gelap.

Selanjutnya: Suka menyendiri dan mitos lumba-lumba pink




(rns/rns)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork