Dalam waktu yang hampir berbarengan, lembaga antariksa Amerika Serikat, Jepang, dan China berusaha mengambil sampel benda antariksa nun jauh di sana, yaitu asteroid dan Bulan. Berikut perkembangan terkininya.
Wahana NASA Gali Asteroid Bennu
Menjelang akhir Oktober silam, wahana antariksa OSIRIS-REx milik NASA berhasil mendarat di asteroid Bennu untuk misi pengumpulan sampel. Ini menandakan pertama kalinya wahana milik NASA melakukan misi pengumpulan sampel di asteroid yang melayang di deep space.
"Kita berhasil! Kami menandai permukaan asteroid dan sekarang terserah Bennu untuk melihat bagaimana kejadiannya berlangsung," kata pemimpin misi dari University of Arizona, Dante Lauretta, seperti dikutip detikINET dari Space, Jumat (4/12/2020).
Saat ini asteroid Bennu berjarak 200 juta km dari Bumi dan untuk komunikasi dengan OSIRIS-REx butuh 18 menit. Karena tak bisa komunikasi real-time, OSIRIS-REx harus menjalankan manuver otonom. Dengan panjang hanya 510 meter, gravitasi Bennu terlalu rendah untuk membantu OSIRIS-REx mendarat sepenuhnya di permukaan. Maka, dipakai lengan robot untuk menjalankan manuver.
Baca juga: China Menggali Bulan, Ini Komentar NASA |
Dengan touchdown singkat tersebut, OSIRIS-REx menyemprotkan nitrogen ke permukaan asteroid Bennu. Semprotan ini mengumpulkan tanah dan batu yang kemudian dikumpulkan menggunakan mekanisme yang ada di ujung lengan robot. Tim peneliti memilih kawah kecil yang disebut Nightingale sebagai lokasi pengambilan sampel.
![]() |
OSIRIS-REx (Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, Security, Regolith Explorer) diluncurkan pada September 2016 dan sampai di Benny pada Desember 2018. Sejak tiba, OSIRIS-REx menghabiskan waktu dengan mengukur dan memetakan permukaan Bennu secara mendetail untuk mempersiapkan manuver ini.
Jika material yang dikumpulkan kurang dari perkiraan, percobaan kedua bisa dilakukan di area kedua bernama Osprey pada Januari 2021. Tapi jika manuver hari ini sukses, maka OSIRIS-REx akan meninggalkan Bennu pada Maret 2021. Sampel yang sudah dikumpulkan dijadwalkan mendarat di Bumi menggunakan sampel khusus pada September 2023.
Setelah sampai, ilmuwan akan mempelajari material yang dibawa untuk mendapatkan informasi lebih detail dari yang dikirimkan OSIRIS-REx. NASA mengatakan asteroid seperti ini bisa menjadi kunci untuk mengetahui lebih banyak soal terbentuknya tata surya.
Halaman selanjutnya: Hayabusa membawa asteroid...