
-
01 FotoINET Meme Kocak Hari Jumat Akhirnya Tiba
-
02 Nokia N Series Siap Bangkit dari Kubur
-
03 Janji Untung Cuma 5% ala Xiaomi
-
04 FotoINET Karya Jawara Kontes Foto Makanan yang Kece dan Menginspirasi
-
05 Pilih Aplikasi China, Korut Blokir Facebook, Google, dkk
-
06 Pasar Ponsel Melemah, Samsung Tetap Untung
-
07 Ganti Presiden, Nintendo Siap Pecahkan Rekor
-
08 Jaringan XL Diklaim Selimuti 93% Indonesia
-
09 Kontes Fotostop Blue Horizon
-
10 Kontes Fotostop Blue Morning
- SELENGKAPNYA
-
01 Driver Ojek Online Tuntut Tarif Naik 100%
-
02 Xiaomi: Redmi Note 5 Setara Samsung S9
-
03 Apple Ejek Play Store Android
-
04 Pengamat: iPhone X akan Dimatikan Apple
-
05 Callind, Aplikasi Lokal Pesaing WhatsApp Resmi Diluncurkan
-
06 ZTE Dilumpuhkan Amerika, Ini Peringatan China
-
07 'Dilarang Pakai Teknologi AS, Ekonomi China Bisa Ambruk'
-
08 Bill Gates Dukung Live Streaming Pantau Bumi Bulat
-
09 Pakai Xiaomi Mi 6, Polda Metro Jadi Bulan-bulanan Netizen
-
10 Ponsel Hitam Putih yang Pernah Bikin Penggunanya Bangga
Selasa, 17 Apr 2018 13:23 WIB
Facebook Indonesia Minta Maaf, DPR Tidak Puas

FOKUS BERITA
Facebook Dipanggil DPR
Jakarta - Meski Facebook Indonesia telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi I DPR RI. Namun, Komisi I masih merasa tidak puas dengan apa yang dilakukan media sosial terpopuler sejagat itu.
Rasa ketidakpuasaan itu diungkapkan oleh Anggota Komisi I DPRI RI Evita Nursanty. Disampaikannya, pernyataan Facebook Indonesia masih belum memuaskan karena tidak lugas akan kasus penyalahgunaan data pengguna oleh pihak ketiga, yakni Cambridge Analytica.
"Jawaban Anda tidak memuaskan," kata Evita dengan tegas terhadap Facebook Indonesia.
Pada kesempatan ini, perwakilan Facebook yang hadir, yaitu Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari dan Vice President of Public Policy Facebook Asia Pasific Simon Policy.
Ketidakpuasaan Komisi I ini dilatari karena sejak diungkapkan jumlah data pengguna Facebook yang disalahgunakan oleh Cambridge Analytica, sekitar dua minggu lalu, mereka berjanji kepada pemerintah Indonesia untuk melakukan audit dan memberikan hasilnya terkait data Facebook di Indonesia ini digunakan untuk apa.
"(Menkominfo) Rudiantara telepon saya, dia nanya mana janji Facebook untuk lakukan audit secara detail tentang kejadian ini. Pemerintah sudah menunggu. Tolong diperhatikan, jangan anggap enteng," ucap politisi dari PDI-P ini.
Selain itu, Evita juga mengkritik Facebook Indonesia karena sejak awal sudah melakukan defensif. Dikatakan Evita, perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini menyampaikan pernyataan bahwa ia tidak bersalah terkait penyalahgunaan data pengguna.
"Belum apa-apa sudah difensif, bersikukuh tidak bersalah karena Dr. Kogan ini bukan dari Facebook. Itu pembukaan memberikan penjelasan, Anda sudah difensif, mengatakan saya tidak salah, nggak bisa begitu. Pendiri Anda (Mark Zuckerberg) sudah minta maaf mengaku salah," tutur dia.
Kemudian, Evita juga mengatakan kekecawaan kepada Facebook karena di dalam platform tersebut masih ditemukan ujaran kebencian hingga hoax. Meski pemerintah Indonesia tengah berupaya untuk menapis ujaran kebencian dan hoax di media sosial, tetapi kata Evita, tanggungjawab terbesar masih dipegang oleh media sosial tersebut.
"Pemerintah jelas melakukan filtering, tetapi tanggungjawab terbesar ada di Facebook. Tidak hanya tanggungjawab moral, namun juga tanggungjawab bisnis dapat dari Indonesia ini," kata dia. (jsn/rou)
Rasa ketidakpuasaan itu diungkapkan oleh Anggota Komisi I DPRI RI Evita Nursanty. Disampaikannya, pernyataan Facebook Indonesia masih belum memuaskan karena tidak lugas akan kasus penyalahgunaan data pengguna oleh pihak ketiga, yakni Cambridge Analytica.
Baca juga: Zuckerberg Dikawal Bodyguard Rp 100 Miliar |
"Jawaban Anda tidak memuaskan," kata Evita dengan tegas terhadap Facebook Indonesia.
Pada kesempatan ini, perwakilan Facebook yang hadir, yaitu Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari dan Vice President of Public Policy Facebook Asia Pasific Simon Policy.
Ketidakpuasaan Komisi I ini dilatari karena sejak diungkapkan jumlah data pengguna Facebook yang disalahgunakan oleh Cambridge Analytica, sekitar dua minggu lalu, mereka berjanji kepada pemerintah Indonesia untuk melakukan audit dan memberikan hasilnya terkait data Facebook di Indonesia ini digunakan untuk apa.
"(Menkominfo) Rudiantara telepon saya, dia nanya mana janji Facebook untuk lakukan audit secara detail tentang kejadian ini. Pemerintah sudah menunggu. Tolong diperhatikan, jangan anggap enteng," ucap politisi dari PDI-P ini.
Selain itu, Evita juga mengkritik Facebook Indonesia karena sejak awal sudah melakukan defensif. Dikatakan Evita, perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini menyampaikan pernyataan bahwa ia tidak bersalah terkait penyalahgunaan data pengguna.
"Belum apa-apa sudah difensif, bersikukuh tidak bersalah karena Dr. Kogan ini bukan dari Facebook. Itu pembukaan memberikan penjelasan, Anda sudah difensif, mengatakan saya tidak salah, nggak bisa begitu. Pendiri Anda (Mark Zuckerberg) sudah minta maaf mengaku salah," tutur dia.
Kemudian, Evita juga mengatakan kekecawaan kepada Facebook karena di dalam platform tersebut masih ditemukan ujaran kebencian hingga hoax. Meski pemerintah Indonesia tengah berupaya untuk menapis ujaran kebencian dan hoax di media sosial, tetapi kata Evita, tanggungjawab terbesar masih dipegang oleh media sosial tersebut.
"Pemerintah jelas melakukan filtering, tetapi tanggungjawab terbesar ada di Facebook. Tidak hanya tanggungjawab moral, namun juga tanggungjawab bisnis dapat dari Indonesia ini," kata dia. (jsn/rou)
FOKUS BERITA
Facebook Dipanggil DPR
Berita Terkait
Baca Juga
News Feed
-
Kuis
Fotostop: Biru
Jumat, 27 Apr 2018 10:41 WIBWarna biru memberikan kesan menenangkan, tenang dan juga damai. Warna biru pun bisa dijadikan objek foto yang menarik. Yuk ikutan kuis fotostop detikINET. -
Jaringan XL Diklaim Selimuti 93% Indonesia
Jumat, 27 Apr 2018 10:18 WIBHingga saat ini, cakupan jaringan data operator seluler ini telah melayani di kurang lebih 4.226 kecamatan yang berada di 406 kota/kabupaten di Tanah Air. -
Pilih Aplikasi China, Korut Blokir Facebook, Google, dkk
Jumat, 27 Apr 2018 10:12 WIBPemerintah Korea Utara memblokir sejumlah platform online asal Amerika Serikat seperti Facebook, Instagram, dan Google dalam beberapa bulan terakhir. -
FotoINET
Meme Kocak Hari Jumat Akhirnya Tiba
Jumat, 27 Apr 2018 09:52 WIBKedatangan hari Jumat tentu disambut oleh sebagian pegawai karena besok sudah weekend alias hari libur. Berikut ini beberapa meme kocaknya. -
Pasar Ponsel Melemah, Samsung Tetap Untung
Jumat, 27 Apr 2018 09:30 WIBSamsung Electronic mengungkap pasar ponsel secara global melemah dan memperlambat pertumbuhan pemasukkannya. Kendati begitu mereka masih meraup keuntungan. -
Nokia N Series Siap Bangkit dari Kubur
Jumat, 27 Apr 2018 09:04 WIBHMD Global kembali akan membangkitkan ponsel Nokia yang tenar di masanya. Vendor asal China itu dikabarkan bakal merilis ponsel N-Series dalam waktu dekat. -
FotoINET
Karya Jawara Kontes Foto Makanan yang Kece dan Menginspirasi
Jumat, 27 Apr 2018 08:21 WIBSetelah menjaring 8.000 foto dari 60 negara, pemenang Pink Lady Food Photografer of the Year diumumkan. Karya jawaranya kece dan menginspirasi saat memotret. -
Janji Untung Cuma 5% ala Xiaomi
Jumat, 27 Apr 2018 07:23 WIBBos Xiaomi Lei Jun berjanji kalau perusahaannya itu akan membatasi laba bersih alias untung setelah pajak untuk penjualan produknya sebesar 5%. Kenapa? -
Ganti Presiden, Nintendo Siap Pecahkan Rekor
Jumat, 27 Apr 2018 06:45 WIBNintendo mengumumkan nama baru yang akan menjadi presiden. Pergeseran jabatan ini diharapkan dapat mengalahkan rekor keuntungan yang ditorehkannya 9 tahun lalu. -
FotoINET
TV QLED dan Kulkas Pintar Samsung Unjuk Gigi
Kamis, 26 Apr 2018 22:59 WIBSamsung membawa sejumlah jagoan barunya ke pasar elektronik di Indonesia. Tidak hanya televisi canggih, mereka juga membawa kulkas dan mesin cuci pintar.