Lebih 200.000 Orang Ingin CEO Roblox Dipecat, Ini Alasannya

Panji Saputro - detikInet
Senin, 25 Agu 2025 21:41 WIB
Roblox. Foto: Instagram Roblox
Jakarta -

Sebuah petisi yang meminta CEO Roblox, David Baszucki, dipecat sudah ditandatangani lebih dari 200 ribu orang. Berikut alasannya.

Petisi yang ada di situs Change.org tersebut bertajuk 'Remove David Baszucki'. Petisi ini mengklaim bahwa Roblox gagal bertindak cepat terhadap para predator, alih-alih menumpasnya, mereka dianggap membiarkannya merajalela.

"Anak-anak dieksploitasi dan terpapar konten berbahaya, sementara pemimpin eksekutif Roblox menutup mata. Jika tidak ada perubahan, pola kelalaian ini akan terus berlanjut, dan lebih banyak anak akan terluka. Ini bukan hanya tentang kepemimpinan yang buruk. Ini tentang keselamatan anak," bunyi pernyataannya, dikutip detikINET dari Change.org, Senin (25/8/2025).

Saat artikel ini dibuat, sudah ada 231.985 orang yang menandatangani petisi tersebut. Entah apakah jumlahnya akan terus bertambah atau tidak, tapi yang jelas Roblox sudah mengubah kebijakan bermain di dalam platformnya.

Mereka melakukan perubahan pada 15 Agustus 2025 tepat setelah gugatan hukum dari Jaksa Agung Louisiana, Liz Murrill. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Murill menyatakan kalau game ini dipenuhi konten berbahaya dan predator anak.

"Karena kurangnya protokol keamanan Roblox, hal ini membahayakan keselamatan anak-anak di Louisiana. Roblox dipenuhi konten berbahaya dan predator anak karena mengutamakan pertumbuhan pengguna, pendapatan, dan keuntungan daripada keselamatan anak," tulis Murrill di X (15/8).

Menanggapi hal itu, Roblox menegaskan pernyataan apa pun mengenai pihaknya yang sengaja membuat pengguna pada risiko eksploitasi sama sekali tidak benar. Mereka pun memperbarui kebijakannya dan meluncurkan fitur baru.

Singkatnya, Roblox sekarang membatasi konten dewasa di dalam game. Para kreator yang ingin membuat mode permainan baru di platform-nya harus memberikan informasi jelas terkait gameplay yang ditawarkan.

Jika suatu mode permainan tidak memberikan informasi yang jelas terkait konten yang disuguhkan, Roblox menegaskan akan membatasi pemain yang bisa menikmatinya. Jadi gamer di bawah 13 tahun tidak akan bisa memainkannya.

"Roblox menggunakan informasi ini untuk merekomendasikan pengalaman di halaman Home dan Charts sesuai dengan kelompok usia dan kebijakan konten regional masing-masing pengguna," ujarnya.

Terkait fitur baru yang diluncurkan ialah bisa mendeteksi adegan yang mereka larang. Roblox mengatakan, jika teknologi ini mendeteksi server dengan jumlah pelanggaran yang tinggi, maka sistem secara otomatis langsung menonaktifkannya.

"Tim kami kemudian akan bekerja sama dengan pengembang untuk melihat apakah penyesuaian dapat dilakukan untuk mencegah perilaku tersebut di masa mendatang." ungkapnya.



Simak Video "Video: Pemerintah Buka Peluang Blokir Game Roblox, Singgung Unsur Kekerasan"

(hps/rns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork