Riset OMG APAC: Dominasi Game Mobile Indonesia Lampaui Asia Pasifik

Siska Nur Oktavia - detikInet
Selasa, 05 Mar 2024 20:59 WIB
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Riset terbaru Omnicom Media Group Asia Pasifik (OMG APAC) yang berjudul 'Unlocking Gamers in Asia Pacific' mengungkapkan ponsel merupakan perangkat gaming yang paling disukai oleh 1.021 orang Indonesia yang disurvei (96%). Sementara itu, sebanyak 61% di antaranya yang bermain game setiap hari.

Diketahui, pengguna ponsel di Indonesia melampaui negara-negara Asia Pasifik yang terkenal dengan game seperti Malaysia (93%), China (93%), Thailand (92%), dan Korea Selatan (74%). Hal ini dapat dikaitkan dengan harga smartphone yang jauh lebih murah dan lebih mudah diakses di Indonesia daripada peralatan gaming lainnya. Oleh karena itu, mobile gaming memiliki peluang yang lebih tinggi untuk memberikan keuntungan bagi merek dan harus dimanfaatkan untuk aktivasi saluran utama.

Meskipun demikian, PC dan konsol masih memiliki target audiens di Indonesia karena popularitas perangkat portabel seperti Switch. Perangkat-perangkat ini juga dianggap menawarkan pengalaman yang lebih imersif, kualitas game yang lebih baik dan lebih mendalam, dan tingkat permainan yang lebih kompetitif daripada ponsel, menciptakan lingkungan yang lebih intens dan memakan waktu. Merek disarankan untuk mendorong interaksi sosial/multiplayer dalam integrasi game PC dan konsol mereka.

Menurut PwC, pendapatan iklan untuk game diproyeksikan meningkat dua kali lipat antara tahun 2022 dan 2027 dan mencapai US$100 miliar secara global pada tahun 2025. Industri ini tidak kehilangan tenaga dalam Asia Tenggara karena sekarang masih bernilai $6,9 miliar dan didukung oleh 270 juta pemain.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai gamer Indonesia dan mencakup empat area seperti perilaku bermain game, preferensi game, keterlibatan online, serta sikap terhadap iklan dan merek.

Foto: OMG APAC

CEO OMG Indonesia Rajat Basra mengatakan mobile gaming menghadirkan peluang besar bagi para brand untuk terjun ke dalamnya. Namun mereka tetap harus strategis dalam berkolaborasi dan memastikan aktivasi di dalam game dapat menyatu dengan lingkungan game.

"Dengan semakin banyaknya orang yang bermain game di mana saja, semua orang dianggap sebagai gamer saat ini dan brand harus pintar dalam menyasar mereka pada momen dan pengalaman yang berbeda," ungkap Rajat dalam keterangan tertulis, Selasa (5/3/2024).

Bagi merek yang ingin menyasar para gamer Indonesia, berikut ini adalah beberapa kebutuhan dan perilaku konsumen yang perlu diperhatikan.

1. Teliti Minat Gamer terhadap Industri: Berikan Insentif kepada Gamer atas Waktu Mereka

Industri game menghadirkan banyak peluang bagi merek-merek, tetapi perusahaan harus tetap bersikap strategis dalam berinvestasi. Minat orang Indonesia terutama mencakup film/bioskop (53%), olahraga (50%), perjalanan (44%), teknologi (44%), dan belanja (41%). Oleh karena itu, mungkin akan sangat membantu bagi para pemasar untuk mengenali apakah ada ketertarikan terhadap industri mereka di antara para gamer Indonesia.

Selain itu, para gamer senang ditargetkan dengan kolaborasi dalam game di ponsel, tetapi moderasi sangat penting. Merek perlu menyesuaikan eksekusi mereka untuk memenuhi kebutuhan gamer, termasuk memberikan hadiah kepada mereka yang telah menonton iklan, melakukan kolaborasi satu kali, dan menawarkan hadiah untuk tujuan dengan waktu terbatas.

Frekuensi harus menjadi bagian penting dalam perencanaan media untuk mencegah para gamer terpapar iklan atau pengalaman musiman secara berlebihan. Demikian juga, gamer PC dan konsol menginginkan pengalaman bernilai tambah termasuk aktivasi satu kali, hadiah untuk mencapai tujuan waktu terbatas, memiliki iklan musiman dalam game, dan melihat merek favorit mereka terlibat dalam game.




(akn/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork