Sensor dan prosesor gambar yang dipakai keduanya sama, ada juga port mikrofon built in, serta bermacam aksesoris yang bisa ditambahkan ke dalam kamera compact tersebut. Namun ada sejumlah kelebihan ZV-1 dibanding RX100 VII. Yaitu:
- Zoom yang lebih kecil namun lensanya punya diafragma lebih besar, yaitu f/1.8. Ini penting untuk para vlogger yang biasanya merekam video dengan jarak lebih dekat dan menginginkan background yang lebih blur.
- Menghadirkan filter neutral density (ND) secara built in, yang mempermudah perekaman gambar dalam kondisi sangat terang. Baik filter ND maupun lensa 28-70 yang dipakai ini sama dengan yang ada di RX100 V.
- Mengganti layar yang tadinya diputar ke atas menjadi layar yang bisa diputar ke samping.
- Meningkatkan kemampuan 3 mikrofon yang ada di bodi kamera serta menyertakan pelindung angin dalam paket penjualan kamera tersebut.
- Menambahkan indikator perekaman video pada bagian depan kamera dan memperbesar tombol perekaman videonya.
- Mengganti grip kamera menjadi lebih besar.
- Menambahkan multi interface shoe untuk tambahan mikrofon dan aksesoris lain.
Namun ada juga fitur yang dihilangkan dibanding RX100 VII, yaitu:
- Pop up electronic viewfinder dihilangkan.
- Tak ada flash.
- Tak ada pengatur fokus pada lensa, jadi pengaturan fokus harus dilakukan lewat tombol putar di bagian belakang kamera.
- Tak menggunakan bodi berbahan magnesium, jadi terasa tak terlalu premium dibanding RX100 VII.
Sayangnya Sony tetap mempertahankan port microUSB untuk pengisian baterai ZV-1, sama seperti RX100 VII. Padahal sudah banyak perangkat yang menjadikan USB-C sebagai standarnya, dan penggunaan port microUSB ini hanya akan menambah bawaan kabel charger di tas penggunanya. Belum diketahui kapan ZV-1 akan dirilis resmi di Indonesia, dan berapa harga yang dipatok Sony Indonesia untuk kamera ini.
![]() |