Teka-teki receh, “Sate apa yang banyak keretanya? Sate siun.” Permainan kata dari stasiun, ciri khas jokes bapak-bapak Foto: instagram.com/@cititex.jakarta
Tulisan tentang roda kehidupan yang berputar dikaitkan dengan kepala yang pusing—plesetan logika sederhana yang bikin senyum. Foto: instagram.com/@cititex.jakarta
Keluhan ngantuk yang dihubungkan dengan takut mimpi naik angkot karena tidak punya uang membuat status ini jadi ironis sekaligus kocak. Foto: instagram.com/@cititex.jakarta
Status lucu tentang ayam Jepang yang disebut budeg sehingga “diteriyaki”, sedangkan ayam Indonesia dianggap bandel sehingga “digeprek”. Permainan kata dua budaya kuliner. Foto: instagram.com/@cititex.jakarta
Gaya gombal receh khas bapak-bapak. Foto: instagram.com/@cititex.jakarta
Sebuah petuah dari bapak-baoak saat membuka usaha. Foto: instagram.com/@cititex.jakarta
Cerita kocak: bangun tidur mengira istrinya menyiapkan makanan, padahal ia ketiduran di warteg. Twist sederhana tapi ngakak. Foto: instagram.com/@cititex.jakarta
Kalimat humor saat membeli obat tidur dan dibawa pulang pelan-pelan karena takut “obatnya bangun”. Humor absurd yang khas bapak-bapak. Foto: instagram.com/@cititex.jakarta
Sindiran jenaka: jika ada yang berbuat jahat biarkan saja, biar Iwan yang fales. Permainan kata dari iwal/biarin, tapi dialihkan ke penyanyi Iwan Fals. Foto: instagram.com/@cititex.jakarta
Plesetan kata bubur kecil bisa digedein menjadi “bubur zoom zoom” seolah diperbesar seperti fitur kamera. Foto: instagram.com/@cititex.jakarta
Gegara pukul es batu. Foto: instagram.com/@cititex.jakarta
Tebak-tebakan receh khas bapak-bapak. Foto: instagram.com/@cititex.jakarta