Bayangin kalau rumus trigonometri yang dulu bikin pusing di sekolah, ternyata bisa jadi lukisan digital yang indah banget. Kedengarannya mustahil? Tapi itulah yang dilakukan oleh Hamid Naderi Yeganeh, seniman sekaligus matematikawan asal Iran yang lagi viral di media sosial. Foto: Instagram/hamidnaderiyeganeh
Hamid nggak pakai kuas atau cat sama sekali. Ia cuma ngetik deretan angka dan simbol di komputer—dan hasilnya? Gambar-gambar yang kelihatan hidup, dari burung, badai, sampai ombak tsunami! Foto: Instagram/hamidnaderiyeganeh
Pria kelahiran 26 Juli 1990 ini dikenal sebagai “seniman matematika” pertama yang berhasil memadukan logika dan estetika. Sejak 2014, Hamid sudah bikin ribuan karya visual yang semuanya berasal dari fungsi matematis seperti sinus, kosinus, atau eksponensial. Foto: Instagram/hamidnaderiyeganeh
Hamid pertama kali tertarik ketika ia masih kuliah matematika di University College London (UCL). Awalnya cuma eksperimen iseng, tapi makin lama ia sadar: angka-angka itu bisa jadi alat paling jenius untuk menggambar bentuk alami di dunia nyata. Foto: Instagram/hamidnaderiyeganeh
Dia menulis program komputer sendiri untuk menghasilkan titik-titik koordinat piksel. Setiap warna dan garis ditentukan berdasarkan rumus yang ia buat. Kadang hasilnya abstrak, kadang luar biasa realistis—mirip burung, ikan, bahkan peta benua! Foto: Instagram/hamidnaderiyeganeh
Salah satu karya terkenalnya berjudul “A Bird in Flight”, atau Burung Terbang. Lukisan ini dibuat hanya dari 500 segmen garis yang saling bertaut, membentuk siluet seekor burung mengepak sayap di udara. Foto: Instagram/hamidnaderiyeganeh
Ada juga “Ikan Cupang”, bentuknya tercipta dari persamaan matematika. Foto: Instagram/hamidnaderiyeganeh
Belum lama ini, Hamid juga bikin karya berjudul “Double-Eyed Storm”, yaitu badai bermata dua yang tampak bergerak hidup. Karya itu diposting di akun X (dulu Twitter) @naderi_yeganeh pada 3 Oktober 2025, dan langsung viral. Foto: Instagram/hamidnaderiyeganeh
Netizen kagum karena hasil visualnya realistis banget, padahal murni hasil dari rumus matematika. “Ini bukti kalau logika bisa lebih indah dari imajinasi,” tulis salah satu komentar. Foto: Instagram/hamidnaderiyeganeh
Netizen kagum karena hasil visualnya realistis banget, padahal murni hasil dari rumus matematika. “Ini bukti kalau logika bisa lebih indah dari imajinasi,” tulis salah satu komentar. Foto: Instagram/hamidnaderiyeganeh
Karya lain yang nggak kalah keren adalah “Butterfly of Circles”, yaitu gambar kupu-kupu yang dibuat dari 40.000 lingkaran kecil. Ketika dizoom, tiap lingkaran punya warna berbeda yang disusun mengikuti fungsi eksponensial. Foto: Instagram/hamidnaderiyeganeh
Hamid nggak pelit ilmu. Di situs resminya, hamidnaderyeganeh.com, dia bagikan rumus-rumus yang dia pakai secara gratis. Siapa pun bisa download, ubah, dan kembangkan jadi karya baru. Foto: Instagram/hamidnaderiyeganeh
Berkat dedikasinya, ia pernah diundang oleh UNESCO pada Hari Matematika Internasional 2025 untuk membahas bagaimana seni bisa jadi alat belajar logika yang menyenangkan. Foto: Instagram/hamidnaderiyeganeh
CNN bahkan menjulukinya “The Digital Da Vinci”, karena berhasil menemukan keindahan tersembunyi di dalam angka. Sementara Science Friday menulis, “Hamid membuat matematika terasa manusiawi dan puitis.” Foto: Instagram/hamidnaderiyeganeh
Buat Hamid, tujuannya sederhana: membuat orang nggak takut pada matematika. Ia percaya angka bisa jadi bahasa universal buat mengekspresikan keindahan alam semesta. Untuk melihat karyanya yang lain bisa klik di sini. Foto: Instagram/hamidnaderiyeganeh
