Foto Menakjubkan yang Mengabadikan Momen Ikonik dalam Sejarah Dunia

Franklin D. Roosevelt, Winston Churchill, dan Joseph Stalin bertemu di Teheran dari 28 November hingga 1 Desember 1943, untuk menghadiri konferensi Sekutu pertama Perang Dunia II. Foto ini, yang menampilkan ketiga pemimpin yang duduk berdampingan, menjadi simbol persatuan di tengah konflik global. Foto: Boredpanda

Setelah Prancis dibebaskan dari pendudukan Jerman pada tahun 1944, lebih dari 20.000 perempuan dituduh sebagai "kolaborator horizontal" karena berhubungan dengan tentara Jerman. Foto ini, yang diambil pada 29 Agustus 1944, memperlihatkan warga sipil Prancis mempermalukan seorang perempuan muda di depan umum dengan mencukur habis rambutnya sebagai konsekuensi atas tuduhan kolaborasi horizontal. Kini, foto tersebut menjadi pengingat akan kesulitan yang dihadapi perempuan selama dan setelah Perang Dunia II. Foto: Boredpanda

Foto menghantui seorang ibu yang menunjukkan foto putranya yang hilang kepada seorang tentara yang kembali ini diabadikan oleh fotografer Ernst Haas pada tahun 1947 di Stasiun Kereta Api Selatan Wina. Sang ibu berharap seseorang akan mengenali atau memiliki informasi tentang putranya. Sayangnya, foto ini merangkum dampak perang terhadap manusia dan ketidakpastian yang dihadapi banyak keluarga yang menunggu kepulangan orang-orang terkasih mereka. Foto: Boredpanda

Pada tahun 1944, selama Perang Dunia II, kota Köln hampir hancur akibat pengeboman Sekutu. Katedral Köln yang difoto di sini tetap berdiri tegak meskipun telah dibombardir 14 kali, sebuah bukti kekokohan arsitekturnya. Karena menara-menara tinggi dan runcing bangunan tersebut terlihat dari udara, pilot-pilot Sekutu menggunakannya untuk memandu arah selama penerbangan, yang menjelaskan mengapa katedral tersebut dilestarikan sementara bangunan-bangunan lainnya tidak. Foto: Boredpanda

Foto sembilan raja yang menghadiri pemakaman Raja Edward VII pada 20 Mei 1910 ini tampak biasa saja pada pandangan pertama. Namun, hanya empat tahun kemudian, para raja ini menjadi musuh dalam Perang Dunia I. Yang mengejutkan, raja-raja dari Yunani, Jerman, Portugal, dan Bulgaria, yang semuanya berdiri bersama saat foto ini diambil, digulingkan, dan salah satu dari mereka bahkan kehilangan nyawanya selama perang. Foto: Boredpanda

Jurnalis foto Inggris Mike Wells mengabadikan foto memilukan ini, yang memperlihatkan seorang misionaris Katolik sedang menggandeng tangan seorang anak laki-laki yang kelaparan di Uganda pada tahun 1980.

Kekeringan tangan anak laki-laki itu, kontras dengan tangan misionaris tersebut, menggambarkan dampak memilukan dari bencana kelaparan yang melanda sebagian wilayah negara tersebut. Meskipun Wells tidak setuju, foto tersebut kemudian memenangkan penghargaan World Press Photo of the Year dan kemudian menjadi simbol kuat penderitaan manusia. Foto: Boredpanda

Diambil pada 27 September 1945, hanya beberapa bulan setelah Jepang menyerah dalam Perang Dunia II, foto Kaisar Hirohito dan Jenderal Douglas MacArthur ini memicu reaksi keras di Jepang. Foto keduanya melambangkan berakhirnya perang dan dimulainya pendudukan Sekutu di Jepang. Banyak warga Jepang tersinggung melihat betapa santainya MacArthur di samping Hirohito, sosok yang mereka hormati, dan bagaimana foto tersebut juga menggambarkan Kaisar sebagai bawahan. Foto: Boredpanda

Tak lama setelah kemenangannya pada tahun 1959, Fidel Castro melakukan tur keliling Amerika Serikat. Tak lama setelah foto dirinya yang sedang mengagumi patung Abraham Lincoln di Lincoln Memorial di Washington ini diambil, hubungan antara Kuba dan AS memburuk. Ketegangan segera meningkat hanya tiga tahun kemudian ketika dunia berselisih dengan Castro terkait rudal balistik Soviet yang berada di Kuba. Foto: Boredpanda

Selama misi Apollo 11 pada tahun 1969, ketika Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat di permukaan bulan, astronaut Michael Collins mengabadikan foto menawan Modul Lunar Eagle yang sedang mendarat di bulan, dengan Bumi terlihat di latar belakang. Menariknya, karena Bumi berada di belakang Modul, Collins secara teknis adalah satu-satunya orang di dunia yang tidak ada dalam foto ikonis ini. Foto: Boredpanda

Foto yang mengesankan ini, diambil di Marseille pada tahun 1940, menangkap seorang pria Prancis (yang kemudian diidentifikasi sebagai Jérôme Barzetti) menangis ketika bendera resimen Prancis dikirim ke Afrika setelah negara itu menyerah kepada Jerman. Hanya dalam hitungan minggu, blitzkrieg Jerman telah menghancurkan tentara Prancis dan menghancurkan kebanggaan nasional negara itu. Foto: Boredpanda

Ketika Larangan berakhir pada tahun 1933, warga Amerika, yang banyak di antaranya sudah memiliki simpanan alkohol ilegal, merayakannya di jalanan dan bar, akhirnya minum secara terbuka, alih-alih sembunyi-sembunyi. Foto ini mengabadikan kegembiraan, kebebasan, dan pelepasan budaya yang dirasakan orang banyak saat mengangkat gelas mereka untuk bersulang atas kembalinya minuman beralkohol legal.

Anehnya, beberapa negara bagian memilih untuk mempertahankan larangan tersebut, dan saat ini, setidaknya 10 negara bagian memiliki county yang masih melarang penjualan alkohol. Foto: Boredpanda

Dijuluki Romeo dan Juliet-nya Sarajevo, Boško Brkić (24) dan Admira Ismić (25), yang difoto di sini, secara tragis kehilangan nyawa mereka akibat tembakan penembak jitu saat mencoba menyeberangi Jembatan Vrbanja. Kematian tragis pasangan ini di puncak Perang Bosnia diabadikan dalam foto memilukan karya Mark Milstein. Di saat-saat terakhir mereka, Brkić dan Ismić berpelukan di jembatan, menjadi simbol abadi cinta dan kehilangan dalam perang. Foto: Boredpanda