Keindahan Corn Moon Tersaji Lewat Teknik Multi Exposure

Fenomena langit kembali menjadi sorotan masyarakat pada awal September ini. Bulan purnama yang dikenal sebagai Corn Moon menghiasi angkasa dengan cahaya kekuningan yang hangat. Seperti yang terlihat dari Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (9/9/2025) malam.

Nama Corn Moon merujuk pada tradisi masyarakat agraris di belahan bumi utara. Bulan penuh di September kerap menandai musim panen jagung yang menjadi penopang hidup mereka.

Meski berada jauh dari akar tradisi itu, pesona Corn Moon tetap mampu memikat mata warga Indonesia. Banyak yang menengadah ke langit malam untuk menikmati cahayanya.

Keindahan bulan purnama kali ini terasa lebih istimewa berkat sentuhan kreatif. Teknik multi exposure menghadirkan visual berbeda yang memperkaya pengalaman memandang Corn Moon.

Bayangan bulan yang bulat sempurna dipadukan dengan elemen lain seperti lampu hias, pantulan cahaya, hingga tulisan. Hasilnya menghadirkan suasana yang unik dan penuh makna.

Perpaduan tersebut memberi kesan bahwa cahaya bulan bukan hanya milik langit. Ia seolah menjadi bagian dari denyut kehidupan sehari-hari di bumi.

Dengan cahaya lembut yang merayap di antara awan, Corn Moon seakan mengingatkan tentang siklus alam yang tak pernah putus. Selalu ada ruang untuk berbagi dan menanam harapan baru.

Teknik visual multi exposure justru mempertegas makna itu. Langit dan bumi, tradisi dan modernitas, tampil saling melengkapi dalam satu bingkai.

Fenomena langit ini pun menjadi ruang refleksi. Di tengah hiruk pikuk kota, Corn Moon hadir sebagai penyejuk batin yang menyatukan imaji dan kenyataan.