Lenny Maughan, yang dikenal sebagai "Picasso dari Strava", telah mengubah jalanan San Francisco menjadi kanvasnya melalui penggunaan teknologi modern yang inovatif. Foto: Instagram/@lennymaughan
Pelari maraton ini menggunakan aplikasi kebugaran GPS seperti Strava untuk mencatat rute larinya, menciptakan karya seni yang memukau dari jalur berliku yang ia lalui. Proyek-proyek kardio-kartografinya yang unik membutuhkan perencanaan yang cermat, melibatkan berjam-jam menjelajahi berbagai medan untuk mencapai visi artistiknya. Foto: Instagram/@lennymaughan
Maughan, yang menyebut dirinya dengan julukan seperti "Lineographer, Pareidoliac, Cardio-Cartographer, dan Human Etch-A-Sketch", telah menuai kekaguman dari komunitas lari dan seni atas dedikasi, daya tahan, dan kepiawaian artistiknya yang dibutuhkan untuk mewujudkan konsep-konsepnya. Foto: Instagram/@lennymaughan
Agar tidak merusak keseluruhan karyanya hanya dengan satu kesalahan langkah, ia dengan cermat memetakan seluruh rutenya sebelum melangkah di atas aspal. Foto: Instagram/@lennymaughan
Perhatiannya terhadap detail dan langkah kakinya yang presisi memungkinkannya menghasilkan desain geometris potret-potret yang familiar. Foto: Instagram/@lennymaughan
Seperti ini sosok Frida Kahlo. Foto: Instagram/@lennymaughan
Gambar pelari... Foto: Instagram/@lennymaughan
Gambar menggunakan sumpit. Foto: Instagram/@lennymaughan
Laba-laba dan jaringnya. Foto: Instagram/@lennymaughan
Kepalan tangan... Foto: Instagram/@lennymaughan
Bunga mawar. Foto: Instagram/@lennymaughan
Membuat jam. Foto: Instagram/@lennymaughan
Membuat wajah bocah. Foto: Instagram/@lennymaughan
Membuat ice cream. Foto: Instagram/@lennymaughan
Gambar tikus. Foto: Instagram/@lennymaughan
Gambar babi. Foto: Instagram/@lennymaughan
Membuat Neko Lucky Cat. Foto: Instagram/@lennymaughan
Ingin melihat karya Lenny Maughan lainnya bisa mengakses di sini. Foto: Instagram/@lennymaughan