Inovasi AI Kenya Permudah Komunikasi Tunarungu

Alat digital baru yang dikembangkan di Kenya menawarkan cara baru untuk berkomunikasi di komunitas Tunarungu. Foto: REUTERS/Monicah Mwangi

Aplikasi tersebut, TERP360, menerjemahkan ucapan dan teks tertulis ke dalam Bahasa Isyarat Kenya menggunakan avatar 3D bernama Ava. Dikembangkan oleh perusahaan rintisan teknologi yang berbasis di Nairobi, Signvrse, aplikasi ini menggunakan penangkapan gerak dan kecerdasan buatan untuk menyediakan interpretasi bahasa isyarat secara real-time. Foto: REUTERS/Monicah Mwangi

Dengan sekitar 2,75 juta orang di Kenya yang mengalami gangguan pendengaran, menurut National Association of the Deaf, akses ke interpretasi bahasa isyarat masih terbatas. Meskipun Bahasa Isyarat Kenya secara resmi diakui dalam konstitusi, jumlah juru bahasa masih sangat terbatas, terutama di lingkungan medis, hukum, dan pendidikan. Foto: REUTERS/Monicah Mwangi

Sistem di balik TERP360 menggunakan pakaian penangkap gerak yang dikenakan oleh para penutur bahasa isyarat Tuna Rungu untuk mengumpulkan data dan melatih Ava, sang avatar, untuk menanda-tangani bahasa isyarat dengan akurat. Pengguna dapat mengetik kalimat seperti “kemarin saya pergi ke pasar” dan menerima video Ava yang menanda-tangani kalimat tersebut. Video tersebut dapat dibagikan melalui WhatsApp, email, atau media sosial. Foto: REUTERS/Monicah Mwangi

Anthony Marugu, seorang ilmuwan data di Signvrse, mengatakan alat tersebut juga sedang dikembangkan untuk memperhitungkan dialek dan variasi lokal, termasuk bahasa gaul seperti Sheng di Kenya. Foto: REUTERS/Monicah Mwangi